Songsong Indonesia Emas 2045, Pemprov Jatim Dukung Proses Transformasi Industri 4.0 PT PAL

oleh -230 Dilihat
oleh
Wagub Emil Dardak (kanan) serius mendengar paparan Satriyo Bintoro, SEVC Transformation Management PT PAL Indonesia

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mendukung PT PAL Indonesia menjadi pusat teknologi maritim dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Cita-cita Indonesia emas 2045 akan tercapai jika Industri maritim kuat.

“Dampaknya nanti semakin maju pula Jatim,” kata Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat diskusi kelompok forum bersama PT PAL Indonesia dan puluhan wartawan di Surabaya, Senin (13/11/2023).

Menurutnya, proses transformasi industri 4.0  yang sedang dilakukan PT PAL Indonesia saat ini perlu di dukung karena sejalan dengan prinsip digitalisasi. Dengan proses transformasi industri 4.0 yang dilakukan, PT PAL Indonesia ke depan akan semakin maju.

Pihaknya berharap pengalaman transformasi yang sedang dilakukan PT PAL Indonesia nantinya juga bisa diterapkan oleh industri manufaktur lainnya, khususnya di Jatim. “PT PAL Indonesia bisa menjadi percontohan penerapan digitalisasi dalam pengembangan proses bisnis,” tandasnya.

Senior Executive Vice President (SEVC) Transformation Management PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro menyebut transformasi 4.0 dilakukan untuk memajukan industri maritim menuju Indonesia emas 2045.

“Transformasi tersebut untuk menjadikan proses bisnis lebih lincah, efisien dan efektif yang terkontrol secara daring dan real time. Tahapan yang dilakukan PT PAL saat ini sedang menyiapkan pondasi infrastruktur digital yang dibutuhkan, serta pengembangan implementasinya,” katanya.

Satriyo mencontohkan, dari awalnya memiliki satu galangan menjadi dua, tiga, empat dan seterusnya hingga menjadi banyak. Bahkan nantinya bisa sampai puluhan atau multiyard yang akan terkontrol dari satu galangan induk.

“Tahapan transformasi yang dilakukan PT PAL itu nantinya akan mengungkap efisiensi di beberapa galangan. Secara agregat tentunya nanti juga akan meningkatkan penjualan dan inovasi dari berbagai galangan tersebut, serta pada gilirannya kita menuju Indonesia emas di tahun 2045,” jelasnya.

Saat ini, PAL Indonesia mengerjakan proyek pembuatan enam kapal berbagai jenis dari order sejumlah negara. Proyek tersebut memberi multiplier effect pada perekonomian Jatim. Pasalnya, galangan pengerjaan kapalnya berada di Kota Surabaya.

Dalam satu proyek pembuatan kapal setidaknya membutuhkan ribuan tenaga kerja baru. Serapan tenaga kerja itu meliputi bidang pengelasan kapal, tukang cat kapal, ahli listrik, produksi persenjataan kapal, hingga desain interior kapal.

“Untuk membangun satu kapal 150 meter saja kita bisa menyerap 2.000 tenaga kerja baru. Serapan tenaga kerja ini juga berdampak di industri pendukung komponen kapal. Seperti komponen pintu kapal, baut kapal hingga roller pintu,” jelasnya.

Order kapal yang tengah digarap oleh PT PAL itu, antara lain, dua unit kapal Landing Dock pesanan Filipina, dua unit Frigate Merah Putih untuk Indonesia, satu unit Landing Platform Dock (LPD) dari Uni Emirat Arab (UEA), dan satu unit Kapal Listrik untuk Indonesia.

“Harga kapal setiap unit juga berbeda, misalnya Frigate Merah Putih itu bisa mencapai Rp 5 triliun untuk jangka waktu pengerjaan lima tahun. Kalau industri pendukung kapal ini memiliki order yang continue dan pasti, maka akan memberikan multiplier effect pada perekonomian Jatim,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.