Rumah Zakat adakan Konsep Integrasi Tanaman Ternak Ayam Kampung

oleh -561 Dilihat
oleh
Ayam kampung sudah disalurkan ke 12 PM dan 3 PM memilih budidaya ayam broiler
Cegah Stunting di Desa Berdaya Berbasis Dasawisma

LOMBOK TENGAH, PETISI.CO – Dalam rangka menuntaskan balita stunting berbasis Dasawisma di Desa Berdaya, Kelurahan Gonjak, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Rumah Zakat melalui kegiatan pemeliharaan ayam kampung penghasil telur dan penggemukan dan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai sumber gizi yang dikonsumsi balita, Sabtu 11 November 2023.

Kegiatan dipusatkan di Lingkungan Gonjak, RT 008 dan RT 009 yang memiliki balita teridentifikasi stunting terbanyak. Diawali dengan kegiatan penyadaran pentingnya gizi bagi balita dan pola asuh sehat untuk mengentaskan kasus stunting.

Mendukung program Dinkes Kabupaten Lombok Tengah yaitu mengkonsumsi telur setiap hari, maka Rumah Zakat menurunkan program sosiointerpreniur budidaya ayam kampung kepada 12 orang penerima manfaat.

Selanjutnya setiap ibu dengan anak balita stunting juga diberikan bantuan polibag lengkap bibit sayur sawi, selada dan sayuran merambat seperti kacang panjang dan kecipir.

Bantuan ini diberikan tidak semata-mata dalam bentuk barang, akan tetapi juga dilengkapi dengan penyadaran motivasi pentingnya gizi balita dan pola asuh anak, serta tatacara pemeliharaan ayam kampung dan P2L demikian disampaikan oleh Relawan Inspirasi Rumah Zakat sekaligus pendamping program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya, Kelurahan Gonjak.

Sehingga anak-anak balita akan terpenuhi kebutuhan nutrisinya dan tumbuh secara normal. Dengan demikian jumlah balita stunting di desa Berdaya Kelurahan Gonjak lambat laun akan nihil.

Hari ini, Alhamdulillah ayam kampung sudah disalurkan ke 12 PM dan 3 PM memilih budidaya ayam broiler, program ini untuk mendukung suksesnya Program sosiointepreniur Program Desa Bebas Stunting yang melibatkan ibu-ibu di Kelompok Wanita Tani (KWT) Gonjak Berseri di Desa Berdaya Kelurahan Gonjak.

“Jadi, ayam ini diberikan 2 ekor untuk dipelihara oleh masing-masing PM. Setelah cukup besar atau siap panen, 1 ekor dikembalikan ke kelompok untuk dijual kembali dan bisa dikembangbiakkan sampai memiliki anakan dan bertelur yang siap konsumsi. Selanjutnya dibelikan bibit yang baru dan disalurkan ke PM yang baru,” jelas Rin.

Masitah saat serah terima ayam broiler dan ayam kampung sangat senang dengan adanya program ini. Untuk selanjutnya sistem budidaya ayam broiler dan ayam kampung ini bisa memenuhi kebutuhan protein keluarga.

Selain itu Rin juga menambahkan, program ini sebagai upaya menopang ekonomi keluarga dan merupakan program Rumah Zakat yaitu program Desa Bebas Stunting.

“Besar harapan program ini bisa berjalan dengan lancar, bismillah,” tutup Rin. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.