KENDAL, PETISI.CO – Terasi udang rebon yang diproduksi oleh masyarakat kampung nelayan Karangsari, Kecamatan/Kabupaten Kendal, mampu menembus pasaran hingga ke Batang dan Semarang.
Adalah, Rosikah (50) warga asli Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal yang saat ini membuka usahanya di Kp Birusari Kelurahan Kalibuntuwetan, Kabupaten Kendal.
Perempuan paruh baya yang sudah 5 tahun menggeluti usaha membuat terasi udang tersebut mampu mencukupi kebutuhan keluarga dengan omzet mencapai Rp 3 juta per bulan.
“Ini terbuat dari 100 persen udang tambak asli, jadi gak ada campuran, ini lebih tahan lama dan untuk rasa juga lebih mantap,” ungkap Rosikah saat ditemui di acara bazar UMKM sedekah laut warga nelayan Karangsari belum lama ini.
Terasi udang tersebut menurutnya bisa bertahan hingga satu tahun lebih. Hal tersebut dikarenakan terasi buatannya diproduksi tanpa ada bahan campuran lainnya. Selain itu, kemasan aluminium foil yang dipakai untuk membungkus produknya juga membuat terasi bisa lebih awet dan aman.
“Kalau untuk kemasan gini aman karena gak kena air,” ujarnya.
Rosikah mengatakan bahwa usaha yang ditekuninya merupakan warisan turun-temurun dari ibunya, selain itu saudara-saudaranya juga ikut membuat produk yang sama.
Untuk terasi ukuran 50 gram, ia jual dengan harga Rp 10 ribu, sedangkan untuk ukuran yang lebih besar harganya bisa bermacam-macam tergantung berat dari terasi tersebut.
Selain terasi, produk unggulan dari Kelurahan Karangsari menurut Rosikah ada bermacam-macam di antaranya Ikan asin, Dendeng, Otak-otak dan Bandeng presto.
Untuk pemasaran, terasi buatan Rosikah sudah masuk hingga swalayan-swalayan di Kabupaten Kendal, bahkan juga sudah masuk hingga ke Kabupaten Batang dan kota Semarang. (lim)
