Terima Dubes RI Untuk Tunisia, Gubernur Khofifah Berharap Ada Peningkatan Kerjasama Perdagangan

oleh -153 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah dan Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi memberikan keterangan pers usai pertemuan di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia, Mr Zuhairi Misrawi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (29/11/2021) malam.

Di hadapan Dubes RI untuk Tunisia, Gubernur Khofifah mengungkapkan data perdagangan Jatim dan Tunisia. Dimana neraca perdagangan Jatim dengan Tunisia mengalami defisit.

“Neraca perdagangan kita dengan Tunisia masih defisit Pak Dubes. Ada banyak hal yang bisa dilakukan kerjasama Jatim-Tunisia,” katanya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim sejak tahun 2017-2021 neraca perdagangan Jawa Timur dengan Tunisia senantiasa menunjukkan defisit bagi Jatim. Khususnya untuk periode Januari-Agustus 2021 senilai minus US $ 3,32 juta, dengan rincian yaitu nilai ekspor Jatim ke Tunisia sebesar US $ 1,66 juta dan nilai impor Jatim dari Tunisia sebesar US $ 4,97 juta.

Khofifah menerangkan ada beberapa komoditi ekspor non migas Jatim ke Tunisia. Antara lain, bahan kimia organik, tembakau, ampas/sisa industri makanan, biji-bijian berminyak serta perabot/penerangan rumah.

Sedangkan untuk impor Jatim dari Tunisia, antara lain buah-buahan, ikan dan udang, bahan kimia anorganik, serta mesin-mesin/pesawat mekanik.

Terkait investasi, Gubernur Khofifah memyampaikan, bahwa sampai dengan saat ini tercatat belum ada investasi yang masuk dari Tunisia di Jatim. Padahal potensi ekosistem ekonomi dan perdagangan terus dibangun di Jatim. Di tambah lagi, Jatim memiliki banyak fasilitas yang menunjang UMKM.

“Jatim ini punya Rumah Kurasi yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. Ada juga Pondok Kurasi dari Dinas Perdagangan. Keduanya telah membantu UMKM kami untuk mencapai standarisasi produk yang dapat diterima oleh pasar nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan bahwa Kadin Jatim menjadi satu-satu Kadin di Indonesia yang memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai standar BNSP. Bahkan Kemendag RI baru saja memiliki export center pilot project untuk UKM Jatim.

Di mana, salah satu programnya adalah menyukseskan Program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim.

“Kalau yang sudah terekspor ke Tunisia dari OPOP ini adalah kopi. Bahkan sudah ada communal brand-nya,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya harus menyiapkan produk dalam jumlah yang cukup besar. “Poin pentingnya adalah formatnya, di mana kita lakukan ini melalui pesantren,” tuturnya.

Melihat potensi tersebut, Khofifah berharap Dubes Zuhairi Misrawi dapat memberikan dorongan dan mempromosikan beberapa komoditas Jatim kepada publik Tunisia. Ini sekaligus meningkatkan perdagangan kedua belah pihak.

“Kami berharap Bapak Dubes dapat mempromosikan komoditas UMKM termasuk pertanian, perikanan dan investasi Jawa Timur kepada pebisnis asal Tunisia,” harapnya.

Hubungan kerja sama Jatim dan Tunisia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu Pemprov Jatim akan menyambut baik diskusi untuk menginisiasi program kerja sama baru yang dapat mendukung kebijakan pembangunan dan meningkatkan hubungan antar masyarakat Jatim dan Tunisia.

“Karena pemprov Jatim belum pernah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Tunisia secara government to government atau G to G-nya, maka tentu akan banyak kerjasama yang bisa dikembangkan antara Jatim dan Tunisia ke depan,” pungkasnya.

Dubes RI untuk Tunisia Mr Zuhairi Misrawi mengungkapkan bahwa sesuai data di Kementerian Luar Negeri, provinsi Jatim menduduki peringkat tertinggi pertama untuk ekspor ke luar negeri.

“Saya kagum bahwa di Jatim telah berkembang koperasi-koperasi pesantren yang mampu menghasilkan produk-produk yang telah diekspor ke banyak negara,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia merasa sangat antusias untuk dapat membantu mempromosikan Jatim khususnya di Tunisia. Apalagi, dia mendapat informasi dan data dari kementerian luar negeri bahwa ekspor terbesar itu dari Jatim.

“Karena itu, para dubes ingin sekali datang ke Jatim. karena tugas utama dari kami adalah sebagai sales marketing kami tadi sudah sampaikan supaya ada komunikasi dengan semua KBRI,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.