Terima Program Rutilahu, Warga Manukan Wetan: Ini Wujud Kepedulian Pemkot

oleh -96 Dilihat
oleh
Rumah Tatik yang selesai direnovasi

SURABAYA, PETISI.CO – Senyum bahagia terpancar dari Tatik Rusmijati warga RT02/RW01, Kelurahan Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, setelah menerima program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Ia pun mengucapkan terimakasih serta puas dengan bangunan yang dikerjakan oleh Mochammad Sholeh selaku Ketua Rutilahu di wilayahnya.

“Alhamdulillah, bersyukur dan bahagia setelah diajukan waktu lalu saat RT lama, dan akhirnya terbangun tahun ini. Terimakasih banyak kepada Mante (Mantan RT red), RW, LPMK, Lurah serta dinas terkait dalam program bedah rumah ini,” ujar Renggo Koriki (58) suami Tatik saat ditemui wartawan petisi.co, Jumat (30/06/2023).

Proses pengerjaan renovasi

Lanjut Renggo sapaan akrabnya, ia merasa bangunan yang diterima sangat layak huni. Rumah tersebut sudah ia tinggali selama 27 tahun belum bisa merenovasi lantaran keadaan ekonominya.

“Ketua Rutilahu, Pak Sholeh ini pengerjaannya bagus, dan tukang tukangnya cepat, terkadang sampai lembur. Hasilnya pun sampean lihat, bagus ya, jauh beda sama sebelum dibangun,” ujar sembari menunjukkan plesteran tembok bagian atas.

Ditambahkan mantan pengurus angkutan umum Lyn Z, yang saat ini bertugas permakanan lansia ini, pihaknya sangat  mendukung program Rutilahu Pemerintah Kota (Pemkot) yang melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pertanahan (DPRKPP).

“Program ini wujud pemerintah memperhatikan rumah yang tidak layak huni, sangat manfaat, penerimanya pun pastinya senang, karena tidak bisa bangun, mengingat katagori MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah-red). Sangat saya dukung, semoga terus berjalan,” pungkasnya.

Sementara di tempat terpisah, Mochammad Sholeh (48), Ketua Rutilahu Manukan Wetan, dengan didampingi Fanani (40) selaku Bendahara mengatakan, prioritas tugasnya memang di kedepankan untuk kepuasan penerima manfaat Rutilahu.

“Kami selaku team yang bertugas di Rutilahu, berusaha semaksimal mungkin untuk pengerjaan, hingga hasilnya bisa memuaskan sesuai dengan target petunjuknya,” ujarnya.

Lanjut kata bapak 3 anak ini, tugas pokok fungsi (Tupoksi) akan di jalankan, dan berujar akan selalu Amanah dalam anggaran serta sesuai petunjuk pelaksana.

“Insa Allah Amanah dalam bertugas, dan sesuai saja, kita mengingat penerima Rutilahu sebagian Gakin (warga miskin-red) , jadi bekerja sambil ibadah,” sambung kata Sholeh yang juga memiliki usaha Threetha Bakery.

Ditanya terkait jumlah pengerjaan Rutilahu yang tanganinya, ia mengatakan di tahun 2022 ada 6 unit, dan untuk tahun 2023 ada 21 unit.

“Tahun ini lebih banyak, ada 21 unit. Saat ini sebagian sudah di kerjakan dan sudah sebagian kelar. Untuk yang kelar ada 7, seperti Bibis Tama 2 unit, RW02, 2 unit, terus yang masih proses pengerjaan,” pungkasnya.

Perlu diketahui, Pemkot melalui DPRKPP Kota Surabaya tahun ini menargetkan 3.500 Rutilahu.

Awal terberjalan pada 31 Maret 2021 lalu, sampai akhir tahun 2022 sudah berjalan 1.474 unit, Teknis Perbaikan Rumah (TPR) yang terdiri dari warga setempat. Setiap rumah dikerjakan  empat orang, batas waktu sekitar 20 hari, dengan anggaran setiap Rutilahu 35 juta. (nul)

No More Posts Available.

No more pages to load.