Terkait APAR dan Instalasi Listrik, DPRD Surabaya Soroti Kinerja PD Pasar Surya

oleh -108 Dilihat
oleh
Anas Karno, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Menindak lanjuti sebelumnya terkait temuan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang telah kadaluarsa dan instalasi tidak aman pada sejumlah pasar, Komisi B DPRD Surabaya menggelar rapat dengar pendapat bersama Manajemen PD Pasar Surya dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (DPKP) Kota Surabaya.

Anas Karno selaku Wakil Ketua Komisi B menyoroti lemahnya mitigasi bencana oleh PD Pasar Surya pasca temuan APAR yang telah kadaluarsa dan instalasi listrik tidak aman.

“Kita menemukan APAR kadaluarsa dan instalasi listrik yang membahayakan karena berdekatan dengan air, padahal komponen tersebut seharusnya berada jauh dari air. Sedangkan terkait APAR, dijawab masih dilakukan pengadaan dan PD Pasar Surya mengatakan pembaruan APAR diajukan sejak Desember 2021, tapi hingga sekarang belum terrealisasi,” katanya, Senin (13/06/2022).

Menurut Anas, manajemen BUMD Pemkot Surabaya mengaku belum memeriksa kondisi APAR dan instalasi listrik. Hal tersebut juga menjadi pertanyaan bagi DPRD Surabaya, soal keamanan pasar dari risiko bencana kebakaran yang dimanajemen oleh PD Pasar Surya.

“Kita mempertanyakan kinerja PD Pasar Surya, diantaranya soal keamanan pasar dari resiko bencana kebakaran,” tegasnya.

Komisi B memberi waktu 2 minggu kepada PD Pasar Surya untuk menindak lanjuti pembaruan APAR kadaluarsa dan juga perbaikan instalasi listrik agar aman.

“Kalau belum juga direalisasikan kita panggil lagi. Berikut juga Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Pertanahan Kota Surabaya terkait dengan sanksi yang diberikan,” jelasnya.

Sedangkan Dedik Irianto, selaku Kepala DPKP Kota Surabaya menegaskan, dengan APAR yang kadaluarsa dan instalasi listrik tak aman, juga beresiko terhadap bencana kebakaran.

“Kalau bicara mitigasi bencana kondisi di pasar itu rawan. Bagaimanapun juga harus disiapkan. Beberapa waktu lalu memang sudah kita lakukan pengecekan. Memang ada catatan kita. Dan yang paling sederhana itu adalah soal APAR,” ujarnya.

Lebih lanjut Dedik mengatakan, pihaknya juga sudah memberikan rekomendasi terkait dengan kondisi APAR.

“Rekomendasi untuk Pasar Blauran sudah beberapa kali, dan yang kita sampaikan dalam rapat tadi satu bandel ada di beberapa pasar. Ada Pasar Blauran, Pasar Kapasan, Pasar Rungkut dan sejumlah pasar lainnya. Kalau soal mitigasi bencana APAR expired harus segera diperbarui,” imbuhnya.

Sementara itu, M Taufiqurrahman selaku Direktur Pembinaan Pedagang sekaligus PLT Direktur Teknik PD Pasar Surya mengaku kalau pembaruan APAR kedaluarsa masih dalam proses.

“Kita sudah melakukan proses pengajuan, dan kita sudah menemukan suppliyer yang kompetitif. Paling cepat 2 minggu, selambatnya 1 bulan akan dilakukan pengisian secara bertahap, dan tahap pertama adalah 30 tabung,” terangnya.

Di samping itu soal instalasi kelistrikan, Taufiqurrahman mengaku juga telah melakukan pemeriksaan, terutama pada ketidak-stabilan daya.

“Karena mungkin termakan usia sehingga menimbulkan ketidak-stabilan daya. Mitigasi dilakukan dalam skema prioritas yang urgent dulu dilakukan. Perbaikan dan perawatan ini kita anggarkan dan sekarang tinggal eksekusinya,” tandasnya.

Anas meminta kinerja PD Pasar Surya disesuaikan dan juga harus mengikuti program percepatan ekonomi yang selama ini telah digelar oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.

“Saya minta BUMD PD Pasar Surya jangan lemah seperti ini. Pak Eri dan Pak Armuji punya spirit tinggi berjuang untuk memajukan Surabaya. Bersama-sama ayo kita dukung sesuai dengan kinerja kita bersama,” pungkas Anas Karno selaku Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.