SITUBONDO, PETISI.CO – Miris, di usia senjanya, mbah Saliha, warga Desa Gunung Putri, RT 03, RW 01, Kecamatan Suboh, Situbondo, justru tinggal seatap dengan kambing. Namun ia hanya bisa pasrah dengan kondisinya tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Abdul Aziz, salah satu pemerhati sosial di Kabupaten Situbondo, Selasa (9/7/2019).
Menurut dia, wanita berusia 73 tahun itu, hidup sebatang kara, tinggal di sebuah rumah berukuran 3 x 4 meter.
“Rumahnya berdinding bilik bambu, dan tiang penyanggahnya juga terdiri dari bambu. Kondisinya sangat memprihatikan, karena mulai rusak dimakan waktu. Bahkan dinding-dindingnya hanya ditambal dengan lembaran plastik bekas dan kain sarung. Lantai rumah Mbah Saliha juga hanya beralaskan tanah dan beratap genting tanah liat,” katanya.
Ironisnya lagi, lanjut dia, mbah itu juga tinggal seatap dengan seekor kambing peliharaannya.
“Untuk memisahkan tempat tidur dengan kandang kambing, hanya ada sekat anyaman bambu setinggi satu meter,” centusnya.
Dalam rumah itu juga tidak ditemukan banyak perabot, hanya ada satu kursi, meja dan tempat tidur dari bambu yang juga sudah mengalami kerusakan. Alas tidurnya bukan seprai melainkan tikar.
“Untuk menopang kebutuhan hidupnya, mbah Saliha mengandalkan bantuan dari tetangga sekitar jika ada,” katanya sambil mengimbuhkan, dengan adanya ini, pemerintah setempat terkesan tutup mata.
“Meskipun kondisi kehidupannya seperti itu, mbah Saliha tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah,” tandasnya.
Untuk informasi, Abdul Aziz yang disebut-sebut pemerhati sosial itu, telah memberikan bantuan berupa kasur dan sejumlah uang. Selain itu, salah satu warga petugas Program Keluarga Harapan (PKH) dari kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Bondowoso, juga memberi bantuan kepada mbah Saliha, berupa sembako.(tif)