Wagub Emil Apresiasi LAN Percayakan BPSDM Jatim Awali Sekolah Kader

oleh -86 Dilihat
oleh
Wagub Emil Dardak memberikan kenang-kenangan kepada M Taufiq usai pembukaan sekolah kader 2021 di BPSDM Jatim, Rabu.

SURABAYA, PETISI.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengapresiasi Lembaga Administrasi Negara (LAN), mempercayakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim mengawali sekolah kader tahun 2021.

“Kami meyakini sekolah kader akan membekali OPD dengan tren terbaru dalam penyelesaian masalah dan pengelolaan organisasi,” ujarnya usai membuka acara workshop penyelenggaraan Sekolah Kader tahun 2021 di BPSDM Jatim, Rabu (27/10/2021).

Sesuai komitmen Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan terobosan dalam pelayanan masyarakat, Emil menyebut Jatim sangat antusias dengan program sekolah kader ini.

Sekolah kader ini, sangat cocok dengan Jatim yang merupakan provinsi yang sedang berjuang meredefinisi birokrasi. Ia mencontohkan saat ini Pemprov Jatim sedang melakukan desentralisasi big data.

“Kemudian juga desentralisasi perizinan hingga tingkat bakorwil. Kita merubah mindsetnya, ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) membangun East Jawa Super Corridor (EJSC),” paparnya.

Kalau dulu, tambahnya, gedung Bakorwil dikenal old passion, sehingga masyarakat segan untuk masuk apalagi generasi muda. Padahal, Bakorwil adalah kehadiran Pemprov pada sub wilayah di Jatim meliputi Malang, Jember, Madiun, Pamekasan dan Bojonegoro.

Pemprov Jatim membangun EJSC, yakni tempat service center dan community center yang didesain dengan arsitektur milenial. Sehingga saat ini banyak sekali anak muda yang suka ke EJSC.

“Jika ingin ada perubahan maka mindset dan ekosistemnya harus diubah. Ini yang sedang ingin diwujudkan oleh Pemprov Jatim,” paparnya.

Karena itu, Emil menegaskan birokrasi yang ada saat ini harus dikaji ulang. Jika dulu birokrasi merupakan solusi untuk menyelesaikan masalah dan menjaga tata kelola. Kini, birokrasi memiliki kesan yang negatif dan kaku.

“Birokrasi bukan tujuan akhir akan tetapi sebuah solusi untuk mencapai tujuan akhir. Maka dari itu perlu ada redefinisi,” ujar mantan Bupati Trenggalek ini.

Dia memberi contoh dalam proyek-proyek IT pemerintahan. Misalnya pelayanan satu pintu online submission. Masyarakat bisa lebih cepat mendaftar, tetapi yang kerja di belakang meja orang bisa pingsan, karena proses birokrasi yang harus dilalui tidak berubah.

“Kalau kita tidak merubah birokrasinya, jangan harap IT bisa menyelesaikan masalah. Karena IT bisa bagus manakala business procesnya juga bagus,” jelasnya.

Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq mengaku dipilihnya Jatim sebagai daerah untuk sekolah kader lantaran provinsi yang potensi pembangunannya cukup dinamis.

Selain itu, juga ASN yang sangat potensial sehingga Jatim menjadi daerah yang ideal untuk sekolah kader ini. “Jadi sekolah kader ini merupakan program untuk pengembangan kompetensi ASN,” tegasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.