Wapres RI Hadiri Pemancangan Pertama Gedung RSI di Surabaya

oleh -72 Dilihat
oleh
Wapres RI, Ma'aruf Amin saat menghadiri pemancangan pertama RSI Ahmad Yani

SURABAYA, PETISI.CO – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin, menghadiri pemancangan pertama Gedung Graha 2 Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Ia didampingi oleh CEO CT Corp Chairul Tanjung, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Mohammad Nuh dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

“Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, pemancangan pertama gedung Grha 2 RSI Ahmad Yani saya nyatakan diresmikan,” ungkap Ma’ruf Amin di Surabaya, Kamis (31/3).

Dalam sambutannya, Ma’ruf mengatakan, ekspansi yang dilakukan RSI melalui Yarsis ini merupakan bagian khidmah atau pengabdian Nahdlatul Ulama (NU) kepada masyarakat.

“NU adalah gerakan, tidak statis dan terus bergerak. Gerakan perbaikan dan gerakan perkhidmatan, pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan rumah sakit ini bagian dari Harakah Khidmadiyah untuk masyarakat banyak,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi langkah Yarsis yang terus mengembangkan pembangunan RSI Ahmad Yani. Ma’ruf ingat beberapa tahun saat dirinya menghadiri acara topping off gedung RSI sebelumnya, dan beberapa tahun kemudian proses pengembangan pun terus berlanjut.

Menurutnya terus berkembangnya pembangunan di RSI Ahmad Yani Surabaya, ini juga berkat bantuan dan peran dari CEO CT Corp, Chairul Tanjung.

“Terbukti sekarang sudah dilakukan ground breaking-nya jadi Pak Nuh ini tangannya dingin, dan di belakang itu juga terima kasih ada Pak Chairul Tanjung juga yang membackup sehingga terjadi pembangunan berlanjut,” kata Eri.

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah membuka kesadaran mengenai pentingnya membangun ketahanan sektor kesehatan. Hal ini menurutnya bisa jadi momentum untuk merefornasi sistem kesehatan nasional salah satunya melalui peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit.

Ia menjabarkan, pada dekade terakhir sektor kesehatan di Indonesia turut mengalami disrupsi akibat perkembangan teknologi, adanya pandemi juga makin mempercepat perubahannya.

Survei MarkPlus pada 2020 menyebutkan lebih dari 65 persen masyarakat cenderung memilih memanfaatkan konsultasi telemedchine selama pandemi. Angka itu naik drastis dibanding 2017 yang hanya 14 persen responden.

Selain itu pemanfaatan kecerdasan buatan, seperti bedah robotic surgery, merupakan perkembangan dunia kesehatan dan kedokteran yang tidak bisa diabaikan. Terlebih karena tujuannya meningkatkan kualitas hidup manusia dan angka harapan hidup.

Maka itu integrasi dunia kesehatan dan teknologi pun adalah keniscayaan. Hal ini menurutnya sejalan dengan rencana Yarsis yang akan memanfaatkan sebagain gedung Grha 2 juga untuk Post Graduate Fakultas Kedokteran Unusa (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) serta pengembangan virtual education.

“Dan dengan terintegrasi pengembangan SDM kesehatan yang dilakukan Unusa, ke dalam layanan kesehatan, diharapkan dokter lulusan Unusa semakin berkualitas dan sanggup merespons tantangan di bidang kesehatan dan kedokteran di masa ayang akan datang,” ucapnya.

Secara khusus, Ma’ruf berpesan agar pembangunan Graha 2 RSI Ahmad Yani, dipersiapkan dengan baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, termasuk fasilitas pengelolaan limbah medis yang juga terintegrasi.

Sementara itu, Ketua Yarsis M Nuh mengatakan bahwa Gedung Grha 2 RSI Ahmad Yani, akan terdiri dari 13 lantai. Yang dilengkapi dengan Ruang Intensif Care (ICU), Ruang Rawat Inap mulai dari kelas 3 hingga VVIP dengan total 137 tempat tidur serta layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Akan ada juga Penunjang Radiologi dan Laboratorium yang terdiri dari Laboratorium Patologi Klinik, Mikrobiologi Klinik, Patologi Anatomi dan juga Bank Darah (BDRS).

Selain dari itu, 2 lantai teratas di Gedung Grha 2 juga akan difungsikan untuk Post Graduate Fakultas Kedokteran atau Pendidikan Dokter Spesialis Unusa.

“Grha 2 terdiri dari 13 lantai, lantai 1-11 digunakan layanan kesehatan, lantau 12-13 dipakai untuk Unusa, untuk mempersiapkan pendidikan dokter spesialis,” paparnya.

Diperkirakan pembangun gedung ini akan menempuh waktu 12-14 bulan lamanya. Nuh menyebut gedung ini juga akan menjadi living monumen atau monumen hidup penanda satu abad lahirnya NU.

“12-14 bulan selesai, Juni 23 kita resmikan, sekaligus jadi living monumen 100 tahun NU versi hijiriah,” tuturnya.

Wujud nyatanya, kata Nuh, di gedung 13 lantai ini pula akan terpampang logo NU berukuran besar, yang bisa terlihat dari Jalanan Kota Surabaya, layaknya sebuah landmark.

“Kami itu kepengin logo NU ditempatkan di tempat terpuji, jangan sampai di tempat yang sederhana dan bersahaja, kasihan. Kami ingin menempatkan logo NU ditempat yang ganteng. InsyaAllah, begitu masuk kota Surabaya di atasnya ada logo NU, sebagai bagian dari khidmah kami,” ujar dia.

RSI Surabaya berada dibawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang mulai beroperasi sejak tanggal 25 Maret 1975.

Kendati demikian, awal mula beroperasi RSI Surabaya memiliki kapasitas tempat tidur berjumlah 20. Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi RSI Surabaya telah bertransformasi menjadi rumah sakit modern dengan nuansa islami.

Pada 12 Juli 2018, Gedung Grha 1 Rumah Sakit Islam Surabaya 6 lantai dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 173 diresmikan oleh Muhammad Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.