Warga Keluhkan Bau Busuk dari Got, Kades Beji Respon Cepat Adakan Musyawarah Bersama

oleh -99 Dilihat
oleh
Kades Khoirudin dan Nanang (warga) saat memberikan keterangan.

TULUNGAGUNG, PETISI.COWarga lingkungan 8 Sentono Bendo, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung sempat mengeluhkan adanya bau busuk menyengat yang timbul dari selokan/got.

Guna menciptakan kondisi lingkungan yang aman kondusif, Kepala Desa (Kades) beserta Babinsa Bhabinkamtibmas dan tokoh lingkungan RT RW bersama warga mengadakan musyawarah bersama dengan pihak-pihak terkait di Balai Desa, Senin (7/9/2020) malam.

Dalam musyawarah tersebut, juga dihadirkan dari perwakilan pihak pabrik mie serta dihadirkan pihak yang membidangi limbah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Di acara musyawarah warga diberikan sesi tanya jawab dengan pihak pabrik, dengan dibantu konsultan yang ditunjuk terkait limbah dan pihak DLH bisa memberikan pencerahan solusi mengatasi permasalahan bau got.

Seusai musyawarah, Kades Beji, Khoirudin mengatakan dalam musyawarah bersama warga tersebut membahas kesalah pahaman terkait timbulnya bau menyengat di saluran sekitar pemukiman warganya.

Khoirudin menyimpulkan dari musyawarah tersebut, warga sudah merasa lega menerima bahkan mengapresiasi lantaran Pemdes menghadirkan Petugas dari DLH untuk memberikan penerangan mengatasi permasalahan bau dari got.

“Alhamdulillah, warga mengapresiasi dengan adanya Pemdes mendatangkan DLH sehingga bisa menerangkan kondisi ketika bau itu harus diatasi dengan semacam cairan sehingga bau itu hilang atau penggelontoran air sehingga sisa-sisa kotoran masuk ke saluran lebih besar,” ujarnya.

“Dari masyarakat sendiri sudah menerima, ketika kita mendatangkan dari DLH untuk mengatasi permasalahan bau dari pabrik. Itu insyaallah bisa teratasi adanya dari DLH ataupun dari konsultan dari pabrik mau berusaha mengatasi bau,” imbuhnya.

Sementara itu, Nanang warga lingkungan setempat yang mewakili suara warga mengatakan pada pertemuan musyawarah ini lantaran sebelumnya adanya isu bahwa bau selokan sebagian ditimbulkan dari limbah 4 warga.

Menurutnya bahwa 4 limbah dari rumah warga yang dibuang di got tak menimbulkan bau.

“Jadi tadi sudah mengakui, bahwasanya pabrik mungkin itu endapan yang lama tidak digelontor sehingga menimbulkan bau,” katanya.

Nanang bersama warga berharap yang terpenting warga lingkungannya bersih kondusif dan tidak berbau, dan kesepakatan musyawarah pada malam hari ini itu nantinya bisa berjalan terus. Sebab, semua pihak sudah dipertemukan.

“Baik dari pihak pimpinan pabrik. Dan kita juga sudah mulai hubungan baik ada transparasi, tadi sudah kesepakatan ada tim dari kita dilibatkan untuk rutin kroscek bak kontrol pabrik bagaimana limbah yang keluar itu sudah ramah lingkungan atau belum,” sambungnya.

Ketika disinggung puas atau tidak hasil musyawarah antara warga dan pihak pabrik, Nanang mengatakan puas setelah mendapatkan penjelasan dari pihak berwenang yakni DLH.

“Dan saya yakin kinerja dari pimpinan DLH, tinggal pengawasannya nanti kita bersama-sama,” tandasnya. (par)