Ditujukan ke Bupati Sumenep, Wabup dan Ketua DPRD
SUMENEP, PETISI.CO – Dengan ditujukan kepada Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Wakil Bupati Achmad Fauzi, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Abdul Hamid Ali Munir, warga Kecamatan/Kepulauan Masalembu menuliskan surat terbuka dengan meminta upaya pemerintah daerah serius atas resiko pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
“Meminta perhatian serius Pemkab Sumenep atas resiko pandemi Covid-19. Karena sampai hari ini belum terlihat upaya serius memitigasi resiko penularan virus tersebut ke pulau Masalembu,” terang Zainol Hasan yang juga dikonfirmasi petisi.co, Minggu (5/4/2020).
Padahal menurutnya, saat ini warga masyarakat Masalembu yang merantau sudah mulai berdatangan melalui jalur laut, baik lewat Surabaya-Masalembu, Kalianget-Masalembu maupun dari pelabuhan Gresik Putih yang menggunakan transportasi perahu.
“Ratusan bahkan mungkin ribuan orang dari daerah zona merah. Seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Batam hingga Malaysia mulai datang ke Masalembu,” jelasnya.
“Dan harus diingat, di Puskesmas Masalembu tidak ditopang peralatan yang memadai untuk sekedar memeriksa Covid-19. Jadi mohon segera ditindak-lanjuti,” pintanya.
Bahkan disampaikannya juga, kemarin Sabtu (4/4/2020) saat posisi penumpang kapal KM Sabuk Nusantara 115 hendak berlayar ke Masalembu para petugas (Satgas Covid-19) datangnya agak siang untuk melakukan pemeriksaan.
“Di Masalembu saja penumpang turun dari kapal didata satu persatu dan di periksa. Dan paling tidak juga (para penumpang-red) diberikan masker secara gratis,” tambahnya.
Pantauan petisi.co juga, tepatnya pada Sabtu (4/4/2020) di pelabuhan Kalianget, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep terpantau diperkirakan ratusan hampir mencapai ribuan penumpang sedang menuju Kecamatan/Kepulauan Masalembu dengan menggunakan armada transportasi laut KM Sabuk Nusantara 115.
Sebelumnya diakui Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kepulauan/Kecamatan Masalembu, M Haedar S. Bahwasanya Tim Satgas Covid-19 tingkat Kabupaten Sumenep menyarankan agar mewaspadai semua warga yang datang dari luar (merantau).
Hanya saja ironisnya penanganan pandemi Covid-19 yang terletak di Kepulauan/Kecamatan Masalembu itu sangat miris, dari kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) hingga tidak adanya ruang atau tempat isolasi.
Sehingga selama menjalankan tugas, para petugas dalam melakukan penanganan pencegahan pandemi Covid-19, hanya menggunakan masker dengan kondisi terbatas. (ily)
