Warga Sidoarjo Dambakan Pemimpin yang Jujur dan Anti Korupsi

oleh -83 Dilihat
oleh
Kepala Pusat Riset Pilkada JTV Machmud Suhermono menjelaskan hasil survei
Hasil Survei Pusat Riset Pilkada JTV

SURABAYA, PETISI.CO – Pusat Riset Pilkada JTV kembali menyelenggarakan survei pada 1-10 Maret 2020.

Survei kali ini untuk mengukur permasalahan yang dianggap penting, sosok yang diinginkan, sekaligus tingkat pengenalan (popularitas) dan keterpilihan (elektabilitas) figur-figur yang siap berkompetisi dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo 2020.

Riset ini menggunakan sumber data seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu terakhir 2019 di Kabupaten Sidoarjo sejumlah 1.397.570. Dari populasi tersebut, dipilih 360 dengan metode stratified random sampling dengan margin of error +- 5,01 » 5 %.; menggunakan derajat kepercayaan 95%.

Kepala Pusat Riset Pilkada JTV Machmud Suhermono menjelaskan, Sidoarjo memiliki karakteristik unik dibanding daerah-daerah lain yang menyelenggarakan Pilkada di Jawa Timur.

“Secara geografis, warga Sidoarjo memiliki sedikit banyak kesamaan preferensi dengan warga Surabaya,” ungkapnya pada momen jumpa pers di kantor JTV, Kamis (12/3/2020).

Namun, kata Machmud Suhermono, pada saat yang sama, basis kultural dan dinamika politik 3 bulan terakhir membuat Sidoarjo berbeda total dengan Surabaya.

Dugaan Machmud tersebut terkonfirmasi dalam data temuan survei tim Riset Pilkada JTV-ITS. Kriteria sosok pemimpin yang didambakan warga Sidoarjo tidak banyak berbeda dengan kriteria pemimpin yang didambakan warga Surabaya.

“Jujur ternyata menjadi preferensi yang juga didambakan warga Sidoarjo. Hanya, di warga Sidoarjo, jujur ditekankan pada sikap tidak korupsi,” tegas Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada JTV-ITS Agnes Tuti Rumiati.

Periset yang akrab dipanggil Tuti itu tidak bisa memastikan, apakah itu dampak dari aksi operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Sidoarjo Saiful Illah yang diberitakan gencar oleh media.

“Temuan survei, karakter tidak korupsi dianggap paling penting warga Sidoarjo, itu karena faktor apa, kami belum ada riset untuk itu,” tambah Pakar Statistika ITS tersebut.

Selain kriteria pemimpin kabupaten Sidoarjo yang didambakan, Riset Pilkada JTV-ITS juga memotret permasalahan yang dianggap penting oleh warga Sidoarjo. Temuan survei ini diharapkan menjadi acuan bakal calon dalam menawarkan program-programnya ke masyarakat.

“Di survei awal ini, kami sebetulnya sangat peduli dengan temuan permasalahan yang dianggap penting warga ini. Dengan mengidentifikasi lebih awal permasalahan, maka Pilkada bisa menghasilkan pemimpin yang solutif,” jelas Sutikno, kepala tim survei ITS.

Dari survei Pusat Riset Pilkada ITS ditemukan delapan masalah yang dikategorikan berat oleh warga Sidoarjo. Permasalahan yang dianggap paling berat ada di kategori pendidikan yakni ketersediaan sekolah.

“Yang dimaksud ketersediaan sekolah di sini adalah jarak sekolah yang jauh dan kurangnya sekolah di tingkat pendidikan SMP dan SMA,” jelas Agnes Tuti.

Setelah ketersediaan sekolah, secara berturut-turut, masalah yang dianggap penting warga Sidoarjo adalah kerusakan jalan dan kemacetan.(kip/*)