YIS Tak Pernah Ingkari Kesepakatan Kerjasama dengan YPIA

oleh -63 Dilihat
oleh
Yunus (kanan) menunjukkan surat Yayasan Pesantren Islam Al Azhar perihal relokasi kampus Al Azhar Malang.

SURABAYA, PETISI.CO – Surat pemutusan kerjasama dari Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPIA) terhadap Yayasan Ilyas Shafira (YIS) menuai polemik. Pihak YIS mengaku tidak pernah memutuskan atau mengingkari kesepakatan kerjasama yang telah terjalin sejak 2018 lalu.

“Kami tak pernah mengingkari kerjasama yang terjalin sejak 2018. Pemutusan kerjasama murni dari pihak YPIA sendiri,” kata Perwakilan YIS, Muhammad Yunus Chalidana didampingi Kuasa Hukum Yayasan Ilyas Shafira, Muhammad Takim, S.H kepada wartawan di Surabaya, Jumat (29/1/2021).

Dijelaskan, YIS awalnya dibentuk untuk menaungi masjid-masjid perumahan Shafira di bawah naungan perusahaan properti Chalidana Group. Sehingga, kehadiran yayasan murni untuk dakwah dan memperluas upaya tersebut melalui bidang pendidikan di lingkungan perumahan yang mereka bangun.

Pada tanggal 1 Agustus 2018, YIS resmi meneken kerjasama dengan YPIA di dua lokasi. Yakni, kerjasama pengelolaan pendidikan untuk jenjang pendidikan Kelompok Bermain atau Taman Kanak-kanak Islam Al Azhar (KB/TKIA) 60 Menganti, KB/TKIA 62 Djuanda, Sekolah Dasar Islam Al Azhar (SDIA) 64 Menganti, dan SDIA 69 Juanda. Perjanjian ini bakal berakhir pada 30 Juni 2021 mendatang.

“Sebelumnya, tahun 2016, YIS telah meminjamkan bangunan gedung sekolah di Malang KB/TKIA Al Azhar 56 dan SDI Al Azhar 56 Malang. Akad pinjam pakai berlangsung selama empat tahun dan kelanjutan kerjasama akan didiskusikan lebih lanjut saat perjanjian pinjam pakai berakhir pada tahun 2020,” ungkapnya.

Status pinjam pakai gedung itu, menurutnya, tidak termasuk dalam hubungan kerjasama yang terjalin pada 2018. Karena kerjasama antara YIS dan YPIA hanya di dua tempat saja yaitu di Menganti dan Juanda. Jadi, tidak ada sangkut pautnya dengan sekolah kami di Menganti maupun Juanda Resort.

Namun permasalahan dimulai dengan sekolah di Malang, yang murni di bawah YPIA. “Karena memang niat kami ingin mengembangkan dakwah, kami meminjamkan gedung kami selama empat tahun. Kami tidak menarik uang sepeserpun meskipun mereka menarik uang pangkal,” imbuhnya.

Tahun keempat akad pinjam pakai gedung sekolah di Malang, lanjut Yunus, berakhir pada November 2020 lalu. YIS lantas mempertanyakan kelanjutan status gedung tersebut. “Karena awal saat meminjamkan tidak berpikir apapun dan hanya niat dakwah. Akhirnya kami bangunkan satu gedung lagi,” ucapnya.

Ketika gedung kedua tersebut memasuki tahap finishing, pihaknya mulai menanyakan status gedung, apakah mau dibeli atau disewa. Namun hingga berminggu-minggu tidak menerima jawaban.

Tiba-tiba Yayasan Ilyas Shafira justru menerima surat pemutusan yaitu perihal Realokasi Kampus Al Azhar Malang pada 8 Desember 2020. Bahkan, belakangan muncul berita yang memojokkan YIS.

“Tentu saja kami dikagetkan dengan surat dari YPIA. Yayasan Pesantren Islam Al Azhar memutuskan atau tidak melanjutkan kerjasama dengan kami. Ini yang memutuskan adalah pihak YPIA. Bukan pihak kami,” paparnya.

Pemutusan ini, lanjutnya, bukan karena kelalaian pihak YIS. Akan tetapi berawal dari polemik antara YPIA dengan Shafira di Malang, yaitu di kompleks perumahan milik Chalidana Group. Karena pemutusan kerjasama tersebut, YIS lantas mencari yayasan pendidikan baru yaitu Yayasan Abdi Bangsa (YAB).

“Kami komitmen dengan Yayasan Abdi Bangsa (YAB) dan kami akan teruskan komitmen itu,” tuturnya seraya menambahkan YIS memilih mengembangkan brand baru agar ke depan keberlangsungan pembelajaran bisa terjaga dengan pengelolaan sendiri.

Selama kerjasama, Yunus mengaku pihaknya bukan hanya menerima kerugian materiil, tapi juga immateriil karena semua aset harus dikerjasamakan dengan YPIA. “Memang tidak bisa dipungkiri yang terdampak atas turunnya surat ini selain kami adalah wali murid,” ucapnya.

“Kami merasa sangat didzolimi dan tidak sekalipun kami lalai. Akhirnya kami ambil solusi ini brand baru tanpa mengambil uang pangkal. Termasuk komunikasi dengan wali murid untuk tetapi ikut Al Azhar atau memilih transisi,” tambahnya.

Direktur Chalidana Inti Permata, M Ilyas menambahkan bahwa selama ini tidak ada hubungan kelembagaan antara YIS dan YPIA. “YIS tidak pernah selingkuh. Sebab, kami tidak pernah mendirikan sekolah lagi selain di Menganti dan Juanda,” tegasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.