SIDOARJO, PETISI.CO – Yayasan Rehabilitasi Korban Narkoba (YR Kobra) Jawa Timur bergerak, berkolaborasi dengan Pemerintahan Desa Kedungkendo, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. Seperti kegiatan sebelumnya di beberapa desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan kali ini diadakan di Balai Desa Kedungkendo.
H Hartoyo, Kepala Desa Kedungkendo dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada YR Kobra yang sudah berkenan memberikan ilmu tentang bahaya Narkoba kepada warga masyarakat desanya.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat terutama adik-adik remaja dan Karang Taruna untuk mendengarkan ilmu yang akan diberikan YR Kobra dengan baik dan seksama,” tutur Pak Har, panggilan akrab Kepala Desa Kedungkendo.
“Jaga diri kalian dengan baik dan pandai pandai lah dalam pergaulan,” lanjut kades.
Tjatur Agus Prabowo, Ketua Umum YR Kobra Jatim dalam sambutannya memberikan apresiasi atas antusias warga Desa Kedungkendo.
“Malam ini menjadi kebanggaan buat kami karena warga yang datang lebih banyak remajanya,” ungkap Tjatur.
Peredaran Narkoba di wilayah Sidoarjo begitu sangat marak dan pesat.
“Kami berharap adik adik Karang Taruna & semua remaja yg ada di desa ini lebih waspada dan menjauhi Narkoba. Karena yang menjadi target pasar para pengedar adalah kalian para remaja. Jauhi narkoba atau kalian akan menyesal seumur hidup, karena masa depan kalian terenggut akibat Narkoba,” tegas Tjatur.
Dalam memberikan materi Retno Dwi Hapsari SE., MM, konselor menjelaskan beberapa contoh zat adiktif sekaligus bahayanya.
Warga begitu semangat mengikuti materi yang disampaikan.
Di akhir penyampaian materi Retno menitipkan pesan kepada audience. “Jangan mudah tergiur dan jangan mudah percaya jika ada teman ato siapapun menawarkan Narkoba,” kata Retno.
Dalam acara tersebut turut hadir Prayitno SH., MH, pengacara atau PH YR Kobra juga memberikan sedikit sambutan.
” Saya ini di percaya oleh Ketua YR Kobra untuk mendampingi siapapun yang datang ke kantor Yayasan karena berurusan dengan Narkoba. Monggo silahkan datang ke kantor kami untuk mengikuti program rehabilitasi atau pendampingan hukum selain kasus narkoba,” imbuh Cak Prayit. (kij)
