Ketua Bhayangkari Pusat Pilih Kota Palu Peringati HPSN

oleh -85 Dilihat
oleh
Ketua Bhayangkari Indonesia, Ny. Tri Suswati Tito Karnavian dan Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Lukman Wahyu Hariyanto.

PALU, PETISI.CO – Ketua  Bhayangkari Pusat, Ny. Tri Suswati Tito Karnavian, memilih kota Palu, Sulawesi Tengah untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Febuari.

“Pasti ada yang bertanya karena hari ini Hari Peduli Sampah Nasional yang mana semua Polda melakukannya serentak seluruh Indonesia, tapi saya memilih Palu,” kata Tri Suswati Tito Karnavian, saat menyampaikan sambutan peringatan HPSN di depan kantor Dirlantas Polda Sulteng, pantai Talise, Kamis (21/2/2019).

Ketua Bhayangkari ini tegas, dipilihnya kota Palu untuk peringatan HPSN, karena dirinya sangat terkesan dengan keindahan sejumlah tempat di wilayah  Sulawesi Tengah.

“Pertama kebetulan pak Tito suami saya yang saat ini dipercayakan jadi Kapolri, cukup lama bertugas dalam pengaman masyarakat saat pernah terjadi komplik lalu. Alhamdulilah sudah terselesai peran serta masyarakat,” katanya, yang disampuk tepuk tangan tamu undangan.

Kemudian kata istri Kapolri ini, berkesannya dirinya di wilayah Sulteng, karena ada banyak sejumlah tempat yang indah untuk menyelam, yang juga dikenal oleh manca negara.

“Kebetulan saya penyelam, dan daerah tempat menyelam ini sangat terkenal di dunia. Orang jauh-jauh datang ke sini, mahal-mahal datang ke sini untuk menyelam menikmati keindahan laut di Sulawesi Tengah,” katanya.

Tempat-tempat indah menyelam itu sebut ketua bhayangkari ini, di antaranya laut wilayah Kabupaten Donggala, laut wilayah Morowali dan wilayah Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Kepulauan Togean.

“Mungkin bagi orang yang bukan penyelam, tidak menyadari bahwa ada sejumlah tempat di Sulteng yang sangat indah, sangat terkenal dan dirindukan oleh seluruh penyelam dunia,” katanya.

Selanjutnya, ujar Tri Tito Karnavian, sapaan istri Kapolri ini, terkesannya dirinya pada waktu dua hari pasca gempa dirinya datang ke Palu untuk membantu para korban bencana waktu itu.

“Waktu saya dengan Pak Tito datang langsung menyaksikan masyarakat sangat berdukacita, dan seluruh Indonesia juga merasakan dukacita tersebut. Ketiga alasan ini memanggil saya datang ke sini, untuk membangkitkan semangat Sulteng, khususnya Kota Palu ini,” ujarnya.

Olehnya, ajak istri Kapolri tersebut, seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan yang baik, khususnya untuk memperantas sampah menginggat sampah salah satu penyebab terjadinya bencana.

“Saya datang ke sini untuk mengajak kita semua melakukan gerakan membatasi sampah. Walaupun kita tidak mungkin memberantas sampah, tetapi harus ada upaya memberantas sampah, menginggat Indonesia negara kedua terbesar penyumbah sampah,” jelasnya.

Ketua umum Bhayangkari Indonesia, Ny. Tri Suswati Tito Karnavian, saatsambutan. (F :Slo)

“Bayangkan kita negara kedua penyumbang sampah terbesar dunia. Nomor satu Cina, tapi Cina walaupun penduduknya hampir satu miliar sedikit pengunaan sampah, tapi Indonesia lebih tinggi membuang sampah terdiri dari sampah plastik dan non organik,” jelasnya.

Perlu diketahui kata dia, sampah seperti plastik membutuhkan waktu kurang lebih empat ratus tahun baru bisa hancur, itupun dengan meninggal bekas disebut mikro platik mengandung racun yang dapat mencemari lingkungan darat maupun laut dan tidak baik untuk kesehatan manusia.

“Kalau sampah organik bisa terkurai atau hancur sendiri dalam waktu singkat tetapi yang non organik seperti plastik dan kaca dan lain-lain, khususnya plastik hanya bisa terurai setelah empat ratus tahun,” tegasnya.

Olehnya, istri pimpinan tertinggi Polri ini mengharapkan peran semua pihak agar bersama-sama memberantas sampah, dengan cara membuang sampah pada tempatnya serta mengelola sampah dengan cara yang benar.

Dalam kunjungannya kali, istri Tito Karnavian akan mengunjungi sejumlah tempat, di antaranya, Petobo dan Donggala yang didampingi istri Kapolda Sulteng serta sejumlah ibu-ibu Bhayangkari Polda  Sulteng. (slo)

No More Posts Available.

No more pages to load.