Mudik Lebaran 2019, Ini Pesan Gubernur Jatim kepada Pemudik

oleh -66 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah mengecek bus angkutan lebaran 2019

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada pemudik agar jangan memaksakan diri jika kondisi lelah. Pemudik harus bisa memastikan kondisi diri, jangan dipaksakan kalau lelah.

“Jangan mengendarai mobil dalam keadaan ngantuk,” kata Gubernur Khofifah saat memimpin Apel Gelar Pasukan Angkutan Lebaran Terpadu 2019/1440 H Provinsi Jatim di Kantor Dinas Perhubungan Jatim, Kamis (23/5).

Jika lelah maupun capek, menurutnya, segera beristirahat cari rest area terdekat serta pastikan bahwa mobil yang dipakai itu laik jalan. Pastikan seluruh kebutuhan kelengkapan sudah bisa disiapkan dan direncanakan dengan baik.

“Maka tujuan untuk bisa mudik silaturahim dengan keluarga di kampung bisa tercapai,” ujarnya.

Khofifah juga mengajak kepada seluruh aparatur, mulai jajaran Kepolisian, Dinas Perhubungan dan semua lini mengutamakan keterpaduan. Hal itu disampaikan untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman dan tentram.

“Saya minta semuanya bersatu padu guna menyiapkan angkutan lebaran terpadu dengan sebaik-baiknya,”   ujarnya.

Gubernur Khofifah memasang pin saat apel Gelar Pasukan Angkutan Lebaran Terpadu 2019/1440

Dengan mengutamakan keterpaduan antar semua lini yang kuat akan tercipta layanan terbaik bagi masyarakat sehingga mudik terasa nyaman, aman dan tentram ketika bertemu silaturahim dengan sanak saudara. Keterpaduan dalam penyiapan layanan-layanan teknis, seperti ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), listri dan kesehatan juga harus diperkuat lagi.

“Kami akan berkoordinasi menyiapkan motor yang dimodifikasi alat BBM untuk bisa jemput bola membantu kendaraan yang membutuhkan di area Tol. Juga, telah berkoordinasi dengan PLN untuk menyiapkan gardu listrik mobile yang dipersiapkan jika terjadi sesuatu,” ujarnya.

Pihaknya melihat, banyak masyarakat memanfaatkan rest area untuk melakukan istirahat sejenak. Maka, penambahan rest area untuk moda layanan angkutan darat, udara dan laut harus di optimalkan. “Ruang-ruang tunggu, baik di terminal, bandara maupun dermaga harus dipersiapkan dengan baik,” ucapnya.

Selain itu, non rest area lain seperti kawasan rumah ibadah baik masjid maupun mushola di sepanjang titik-titik ramai juga bisa ditambahkan layanan kesehatannya. Bedasarkan pengalaman mudik yang pernah dilakukan, tempat rest area favorit yang biasa digunakan pemudik adalah masjid dan mushola.

“Biasanya mereka istirahat sambil menunggu waktu untuk sahur dan berbuka. Maka, pelayanan kesehatan disinilah bisa ditambahkan,” tegas mantan Menteri Sosial ini.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.