1.100 Pendidik TK Meriahkan HUT ke-72 IGTKI-PGRI Kabupaten Magetan

oleh -188 Dilihat
oleh
Pengguntingan pita di halaman GOR Ki Mageti oleh Bupati Magetan, Suprawoto

MAGETAN, PETISI.CO – Bertema “Bangkit Guruku, maju negeriku bersama bergerak membangun generasi emas Indonesia” di Hari Ulang Tahun (HUT) ke 72 Ikatan Guru Taman Kanak -Kanak Indonesia (IGKP) PGRI Kabupaten Magetan melaksanakan Seminar Akbar. Acara dihadiri 1.100 pendidik Taman Kanak-kanak (TK) Se-kabupaten Magetan dan rangkaian kegiatan Pameran Pendidikan juga festival mewarnai yang digelar selama dua hari 15-16 Juni 2022 di Gedung Olah Raga (GOR) Ki Mageti Magetan.

Diawali pengguntingan pita di halaman GOR Ki Mageti oleh Bupati Magetan, Suprawoto dihadiri Direktur Guru Paud dan Dikmas Kemdikbudristek, Dr. Santi Ambarrukmi, Ketua IGTKI Provinsi Jatim Suprihatin, Ketua IGTKI Magetan Sumini, Ketua PGRI Magetan Sundarto dan Kepala Dikpora Magetan Suwata, Rabu (15/06/2022).

Bupati Magetan, Suprawoto mengapresiasi atas diselengarakanya berbagai jenis kegiatan yang digelar oleh IGTKI PGRI Kabupaten Magetan.

“Sebelumnya saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk IGTKI PGRI yang ke-72, untuk diketahui IGTKI ini didirikan pada tahun 1950 di Jakarta oleh 36 guru dan kita tahu bahwa anak-anak TK ini dalam usia emas. Jadi guru TK ini memiliki peran yang sangat luar biasa untuk membimbing dan mendidik anak-anak dalam usia emas ini,” terang Suprawoto.

Bupati Magetan juga menambahkan, para guru TK mempunyai peran yang sangat penting selain mendidik dan membimbing, juga mengajarkan anak-anak untuk mengerti dan mengenal sikap sosial sejak dini.

“Selain membimbing dan mendidik, para guru TK ini juga mengajarkan kedisiplinan, kejujuran dan tanggungjawab karena itu nantinya bisa menjadi karakter anak-anak dimasa depanya,” ungkap Bupati Suprawoto.

Selanjutnya, Suprawoto berpesan untuk para guru TK dan Paud ini agar bisa menjadi pendidik yang sabar dalam menghadapi anak anak yang dalam usia emas ini.

“Saya berpesan yang utama anak anak ini diajarkan sopan santun jadi bisa membentuk karakter anak yang berbudi luhur nantinya. Saya harapkan para guru TK di Magetan ini nanti pengantar bahasanya memakai bahasa Jawa agar nanti tidak tercabut akar budaya jawanya,” pungkasnya. (pgh)

No More Posts Available.

No more pages to load.