1583 Buruh Pabrik Rokok Semarang Bakal Terima BLT DBHCHT Tahap 2 Dari Dinsos

oleh -101 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Sosial kota Semarang, Heroe Soekendar

SEMARANG, PETISI.CO – Sebanyak 1583 buruh dari 9 pabrik rokok yang ada di kota Semarang direncanakan akan menerima bantuan langsung tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2022 tahap 2 dari Dinas Sosial kota Semarang pada 17 November mendatang.

Kepala Dinas Sosial kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan, sebelumnya untuk tahap 1, Dinas sosial telah membagikan BLT kepada 1271 buruh pabrik rokok pada bulan Agustus lalu dengan jumlah per orang menerima sebesar Rp300 ribu per bulan selama 3 bulan dari Juli, Agustus dan September, sehingga total buruh menerima Rp900 ribu per orang.

“Yang kemarin sudah terserap Rp 1,14 miliar untuk 1271 buruh pabrik rokok selama 3 bulan dari Juli, Agustus dan September,” ujar Heroe Soekendar saat ditemui di kantornya, Kamis (3/11/2022).

Kemudian, pada tahap 2 yang rencananya akan dibagikan pada tanggal 17 November 2022 mendatang, lanjut Heroe, jumlah buruh yang menerima BLT mengalami penambahan sejumlah 313 orang. Sedangkan untuk penerima pada tahap 1 yang tadinya sebanyak 1271 orang, saat ini terdapat 1 orang buruh yang resign dari perusahaan, sehingga jumlahnya menjadi 1270 ditambah 313 orang.

“Untuk Oktober, November, Desember mereka dapat lagi ditambah kemarin yang belum masuk ini ada tambahan 313 buruh pabrik rokok. Jadi totalnya ada 1583 buruh,” terangnya.

Heroe memaparkan, dari 313 buruh tambahan yang nantinya akan mendapatkan BLT sebagian merupakan buruh pabrik rokok yang kerjanya di luar kota Semarang tapi alamat KTP berasal dari kota Semarang.

Terkait anggaran DBHCHT yang diterima Dinas Sosial kota Semarang sebesar 2,9 miliar di tahun 2022 tersebut, dipastikan akan terdapat sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) pada akhir 2022 ini. Hal tersebut disebabkan karena jumlah buruh pabrik rokok penerima BLT di kota Semarang hanya mampu menyerap sekitar Rp 2,5 miliar saja.

“Karena kita juga gak ingin dapat banyak-banyak, percuma gak bisa dipakai, gak bisa digunakan. Kami ya sebenarnya sesuai dengan jumlah buruh pabrik rokok aja ada berapa dikasih segitu. La nanti Silpa, secara otomatis serapan anggaran di tempat kita jadi jelek, karena misalnya ada pagu anggaran sekian, kemudian yang terserap sekian, ada sisanya banyak kan menunjukkan kinerjanya tidak bagus,” pungkas Herou. (lim)

No More Posts Available.

No more pages to load.