SEMARANG, PETISI.CO – Sebanyak 1583 buruh pabrik rokok yang ada di kota Semarang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dari Dinas Sosial kota Semarang. Penyaluran BLT tersebut merupakan tahap ke 2 setelah sebelumnya pada Agustus lalu sudah diberikan untuk tahap pertamanya.
Plt Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu secara simbolis memberikan bantuan BLT kepada perwakilan buruh pabrik rokok bertempat di lantai 8 Gedung Moh Ikhsan Balaikota Semarang, Kamis (17/11/2022).
“BLT ini jangan dibuat untuk konsumtif kalau bisa. Kalau memang ada yang lebih dari panjenengan, ini kan banyak ibu-ibu mungkin ada tambahan dari bapak sudah ada penghasilan ya kelebihannya disimpan atau ditabung,” tutur Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita panggilan akrabnya juga menjelaskan kelanjutan upaya kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Pihaknya telah mengatur pertemuan baik dengan serikat pekerja maupun para pelaku usaha. Namun menurutnya, hal ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut.
“Ternyata hari ini masih ada itungan-itungan baru yang dikirim dari pusat termasuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Jadi dari kami juga mohon pengertian dari panjenengan semuanya jika nanti ada sedikit gesekan angkanya. Kita bantu juga teman-teman pengusaha ini agar bisa bernafas setelah dua tahun pandemi. Karena sampai saat ini masih ada perusahaan yang belum beroperasi normal karena terdampak krisis di Eropa,” terang Mbak Ita.
“Alhamdulillah panjenengan sudah dapat BLT. Kami harap di tahun 2023 bisa diberikan lebih banyak karena sepertinya anggarannya lebih banyak dari pemerintah provinsi. Mari kita syukuri bantuan ini dan semoga bermanfaat bagi panjenengan semua,” tambahnya.
Kepala Dinas Sosial kota Semarang Heroe Soekendar dalam laporannya menyampaikan, penyaluran BLT DBHCHT Kota Semarang saat ini merupakan penyaluran tahap kedua di tahun 2022 ini.
“Hari ini akan disalurkan BLT DBHCHT untuk tahap yang kedua ada sekitar 1583 buruh pabrik rokok di kota Semarang dari 9 pabrik rokok yang ada di kota Semarang yang meliputi PT Meta Prima Sejahtera, PT Prau layar, PT Pusaka Hidup, PT Gentong Gotri, PT Siyem Mandala, PT Inti Bahtera Nusantara, PT Djirak Bukit Abadi Tembakau, PT Restu Sejati Inti Abadi dan PT Restu Adhitama Jaya Sentosa,” paparnya.
Untuk tahap yang kedua ini, masing-masing buruh pabrik rokok akan mendapatkan BLT sebesar Rp 300 ribu per bulan dikalikan tiga bulan dari September, Oktober dan November, sehingga totalnya untuk masing-masing buruh akan menerima Rp 900 ribu.
“Kemudian untuk tahap pertama perlu kami sampaikan juga pada kesempatan hari ini sudah tersalurkan 1270 untuk buruh pabrik rokok, sebenarnya 1271 tetapi yang satu resign sehingga yang dapat tersalurkan adalah 1270 buruh pabrik rokok di kota Semarang,” ujarnya.
Sementara salah satu buruh dari PT Meta Prima Sejahtera, Agustina mengaku senang dan bersyukur mendapatkan bantuan BLT DBHCHT tersebut. Menurutnya, BLT yang diberikan kepadanya sangat membantu meringankan beban keluarganya serta bisa menambah pendapatannya.
“Di tahun ini dapat dua kali di tahap 1 dapat Rp 900 ribu dan di tahap 2 ini juga mendapatkan Rp 900 ribu jadi totalnya Rp 1,8 juta. Harapan kami sebagai pekerja di pabrik rokok sangat membantu perekonomian kami karena kita semua tau bahwa di tahun ini ekonomi kita kan sedang tidak baik karena dampak Covid-19 kemarin, jadi kami sebagai buruh pabrik rokok plus ibu-ibu jadinya sangat membantu untuk menambah pendapatan kami,” ungkapnya. (lim)
