16 KK Tinggal di Kolong Tol Dupak Gresik Bakal Dipindahkan Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim

oleh -111 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat mengunjungi warga yang tinggal di kolong jalan tol

SURABAYA, PETISI.CO – Semegahnya kota metropolitan kedua, yakni Surabaya, terdapat kehidupan di bawah kolong tol Dupak Gresik, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Keluarga yang tinggal berdesakan, bahkan saat masuk rumah harus menunduk karena pintunya tak sampai satu meter tingginya.

Akan tetapi, kehidupan masyarakat yang terdiri dari 16 KK ini akan lebih baik lagi. Pasalnya, Pemkot Surabaya membongkar pemukiman di bawah tol dan memindahkannya di Rusun Sumur Welut. Tak ada penolakan saat dipindah, justru rasa senang karena bisa tinggal di tempat yang lebih layak. Apa lagi diberikan pekerjaan pula untuk menaikkan kehidupan perekonomian.

Seperti Iin Indriani (34), ia merasa sangat senang karena bisa dipindah oleh Pemkot Surabaya. Ia yang sudah tinggal 12 tahun di bawah tol dan tengah hamil 7 bulan tak lagi merasakan kebocoran rumah.

“Alhamdulillah dipindah, kalau hujan ga bocor lagi nanti. Saya disini tinggal sama suami dan dua anak, ini mau tiga (hamil), saya dan sama suami pekerjaannya ngamen. 12 tahun tinggal di sini senang, karena rumah sendiri meskipun gubuk,” kata Iin, Senin (17/10/2022).

Begitupun dengan Fitri (37), tinggal di bawah kolong butuh perjuangan. Karena harus menunduk ketika masuk dan berkegiatan.

“Di sini sejak nenek masih ada. Masuk sini harus nunduk, ya pengap,” ujarnya.

Pembongkaran pemukiman di bawah kolong ini dilakukan selama dua hari, mulai hari ini oleh Satpol PP Surabaya. Warga yang akan dipindah ke rusun juga didata di lokasi dan dilakukan pemeriksaan kesehatan serta diberikan obat-obatan.

Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang meninjau langsung proses relokasi mengatakan, warga yang tinggal di bawah kolong tol, baik warga KTP Surabaya dan non KTP Surabaya akan didata. Sehingga bisa direlokasi ke rusun yang dikelola oleh Pemprov Jatim.

“Kalau yang warga non Surabaya akan dipindah ke rusun milik provinsi, tapi kalau warga Surabaya tidak hanya dipindah, juga akan kami siapkan pekerjaan. Sehingga warga bisa berubah kehidupannya, pendapatannya bisa sampai dengan Rp 5 juta per bulan,” kata Eri.

Tak hanya tempat tinggal yang dipindah, sekolah anak-anak juga akan dipindah dekat dengan rusun.

“Dengan begini, akan memberikan penghidupan yang layak sehingga keluarga bisa tinggal lebih baik. Masa sih, rumah segini ditinggali sampai banyak cucu-cucunya begitu,” paparnya.

Ia pun berharap para camat dan lurah mencari tempat-tempat seperti Kampung 1001 Malam agar bisa dipindahkan. Ke Depan bila lahan di dekat tol Dupak-Gresik ini akan dijadikan rumah pompa.

“Kita akan gunakan semaksimal mungkin, ada rumah pompa dan lainnya. Sehingga banjir bisa berkurang,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.