3.000 UMKM Ramaikan JSEF 2023 di 16 Kabupaten/Kota

oleh -538 Dilihat
oleh
Heru (kanan) dan David (kiri) melaunching pameran JSEF di 16 kab/kota

SURABAYA, PETISI.CO – Baru kali pertama digelar, Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) 2023 dibanjiri peserta. Pameran dalam rangka menyambut Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78 itu, diikuti 3 ribu peserta yang digelar serentak di 16 Kabupaten/Kota di Jatim pada 20-22 Oktober.

Ketua Dewan Pengarah JSEF 2023, Heru Satriyo menjelaskan JSEF 2023 merupakan pameran perdagangan UKM/UMKM terbesar, karena diikuti 3 ribu pelaku UKM/UMKM se Jatim. Menariknya, JSEF 2023 diadakan serentak di 16 kab/kota di Jatim.

“Kami menggelar pameran JSEF ini dilatar belakangi oleh tidak adanya pameran Jatim Fair pada Hari Jadi Provinsi Jatim 2023. Padahal ada 9,87 juta UMKM di Jatim yang perlu mendapat perhatian,” ujarnya kepada wartawan di Hedon Estate Cafe, Surabaya, Jumat (22/9/2023).

Adapun 16 kab/kota tersebut, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro, Jombang, Ponorogo, Madiun, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Kota Batu, Malang, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep.

“Kenapa hanya 16 kab/kota saja, itu karena kepala daerah setempat yang memberikan respon ketika dihubungi. Nah, ke depan Insya Allah atas dukungan semua pihak akan diselenggarakan di seluruh 38 kab/kota,” paparnya.

Heru bersyukur keluhannya didengar oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Lewat Sekdaprov Adhy Karyono, akhirnya diberikan restu untuk menggelar pameran JSEF. Peserta pameran tanpa dipungut biaya pendaftaran, alias gratis.

“Tanpa biaya pendaftaran peserta, kami bisa mengadakan pameran. Kami pernah menyelenggarakan pameran UMKM gratis di Mall Marvel dan Cito. Diikuti oleh pelaku UMKM dan sejumlah OPD di lingkungan pemprov Jatim,” kata Heru yang juga Ketua MAKI) Korwil Jatim ini.

Ke depan, Heru berharap tidak ada monopoli dalam gelaran pameran di Jatim. Semua UMKM punya hak sama untuk dilibatkan. UMKM harus diwadahi agar bisa berkembang. “UMKM harus naik kelas. 9,87 juta UMKM butuh pembinaan dan pendampingan,” tandasnya.

Karena itu, lanjut Heru, pasca pameran JSEF 2023, akan dibentuk wadah besar bagi pelaku usaha UKM/UMKM yaitu Gubug UMKM Bersatu (GUB) Jatim. Wadah ini akan memberikan pendampingan maksimal dalam pengurusan PIRT, Sertifikasi Merk dan Halal, serta pengurusan BPOM.

“Selain itu, GUB Jatim akan memberikan pendampingan hukum terhadap semua pelaku usaha UKM/UMKM dan akan menjadi rumah besar pemasaran. Bukan hanya membuka ruang pasar dalam dan luar provinsi, tapi juga melakukan penetrasi maksimal dalam pasar ekapor,” ungkapnya.

Perhatian Heru terhadap para pelaku UMKM, membuat terharu Ketua Dewan Pengarah JSEF 2023 yang lain, Drg David Andreasmito. Dia kagum dengan sosok Heru yang memiliki kepedulian tinggi terhadap nasib UMKM. Sampai-sampai Heru nekad mengadakan pameran besar JSEF di 16 kab/kota di Jatim.

“Heru tidak hanya sekedar mengadakan pameran saja, tapi juga terjun langsung mengurus perizinan. Dia juga menolong seorang gojek yang ditangkap polisi dan diberikan bantuan hukum. Jadi, problemnya banyak yang menyangkut masyarakat kecil atau UMKM ini,” ujarnya.

David juga mengingatkan Heru sampai kapan pun UMKM tidak akan jadi pengusaha besar kalau hanya menggandalkan slogan pameran. Namun, pas ada pameran atau bazar saja UMKM mendapatkan hasil yang berlebih.

“Jadi, tidak akan jadi pengusaha besar, kalau tidak ada tangan-tangan dingin yang mau bekerja dengan yang lain. Perlu formula betul-betul campur tangan dari pemerintah dan campur tangan orang lain, seperti mas Heru. Misalkan saja ada tenaga 50 ribu orang seperti mas Heru, maka masalah UMKM di Indonesia akan selesai,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.