Pemkot Surabaya Libatkan UMKM untuk Produksi Seragam Siswa-Siswi Gamis

oleh -214 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh

SURABAYA, PETISI.CO – Dalam upaya memberikan dukungan kepada keluarga miskin (gamis), Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bakal melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat, untuk memproduksi seragam baru bagi siswa-siswi yang membutuhkan. Inisiatif ini menjadi langkah strategis Pemkot Surabaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang pendidikan.

“Kami akan berkoordinasi lebih dulu sama teman-teman Dinkopdag Surabaya, cuma memang kami menyiapkan lebih awal,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh.

Dalam hal ini, ia berharap saat tahun ajaran baru, anak-anak yang termasuk dalam data keluarga miskin ini sudah bisa menerima seragam. Yusuf menjelaskan, pengadaan seragam ini tidak hanya bertujuan memberikan bantuan seragam kepada siswa dari gamis dan pragamis, tetapi juga pemberdayaan UMKM lokal.

“Pemkot Surabaya akan menyediakan sekitar 20.000 seragam baru untuk pelajar SD-SMP dari gamis dan pra gamis,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau pada orang tua siswa yang berasal dari gamis dan pra gamis, supaya tidak kebingungan soal seragam di tahun ajaran baru.

“Nanti orang tua nggak usah bingung, di tahun ajaran baru pakai seragam apa, ndak usah. Ini Pak Wali (Eri Cahyadi) kan sudah menyiapkan (seragam) untuk gamis dan pra gamis ya,” kata Yusuf.

Dispendik Kota Surabaya, lanjutnya, saat ini pun tengah melaksanakan pendataan dan pengukuran seragam baru. Yusuf menyebut, proses pendataan dan pengukuran ini tidak hanya merupakan langkah teknis, namun juga menunjukkan komitmen penuh untuk memastikan bahwa setiap siswa yang termasuk keluarga miskin, mendapatkan seragam yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Meskipun proses ini memakan waktu, Yusuf Masruh menyatakan harapannya agar pengadaan seragam bisa berlangsung pada Februari 2024.

“Saat ini, kami sedang melakukan pendataan dan pengukuran seragam. Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa, terutama yang berasal dari keluarga miskin, dapat merasakan persiapan menyeluruh menjelang tahun ajaran baru,” paparnya.

Dalam pendekatan ini, Pemkot Surabaya juga memberikan prioritas kepada siswa yang sebelumnya duduk di kelas 2 SD ke kelas 3 SD dan kelas 7 SMP ke kelas 8 SMP.

“Bertahap, kita dahulukan untuk anak-anak yang sudah lama. Nanti mendekati Juni, itu nanti (pengukuran) untuk yang kelas 7 SMP dan kelas 1 SD,” pungkas Yusuf. (dvd) 

No More Posts Available.

No more pages to load.