34 Kab/Kota di Jatim Masuk Level 1, Gubernur Khofifah: Tetap Jaga Prokes

oleh -222 Dilihat
oleh
Daftar 34 kab/kota di Jatim yang masuk asesmen level 1.

SURABAYA, PETISI.CO – Jumlah Kabupaten/Kota di Jawa Timur (Jatim) yang masuk Level 1 terus bertambah. Terbaru, berdasarkan hasil asesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes per 13 Oktober 2021, ada 34 kabupaten/kota di Jawa Timur yang masuk pada Level 1.

Sementara itu, situasi Covid-19 di empat daerah lainnya masih berada pada Level 2. Empat daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, dan Kota Malang.

Ucapan syukur Gubernur Khofifah

“Alhamdulillah, situasi Jatim semakin membaik hari ke hari. Kondisi ini harus disyukuri dengan cara tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan percepatan vaksinasi,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jumát (15/10).

Saat ini, menurutnya, hanya tinggal 4 kab/kota yang masuk level 2. Diharapkan, minggu depan sudah tidak ada lagi daerah yang berstatus level 2. “Semoga semuanya segera berada di level 1,” tuturnya.

Khofifah menyebut, asesmen level dari Kementerian Kesehatan merupakan syarat awal yang mempengaruhi penilaian Level PPKM yang tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Asesmen Kemenkes itu, menilai enam parameter. Yakni kasus konfirmasi, pasien yang menjalani rawat inap, angka kematian, serta jumlah testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara massif dan terukur.

Sedangkan untuk masuk dalam Level 1 PPKM yang tertuang dalam Inmendagri, tidak hanya cukup memenuhi enam parameter asesmen Kemenkes. Tetapi juga harus memenuhi minimal 70 persen capaian vaksinasi dosis pertama dan minimal 60 persen vaksinasi dosis pertama pada Lansia.

“Selain itu, terdapat penilaian berbasis aglomerasi, di mana satu daerah level PPKM-nya akan mengikuti daerah aglomerasi lainnya dengan pencapaian kumulatif,” papar mantan Menteri Sosial ini.

Menurut Khofifah, jumlah kab/kota yang masuk level 1 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari awalnya 1 kab, yaitu Lamongan per 8 September 2021 menjadi 34 kab/kota per 13 Oktober 2021. Kondisi ini, tidak akan terjadi jika tidak ada kesadaran kolektif seluruh elemen untuk bersama-sama segera keluar dari situasi pandemi.

“Ini bukan kerja pemerintah provinsi saja, tapi juga TNI/Polri, Pemerintah kab/kota beserta Forkompimda, Ormas, ormas keagamaan, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, guru, dan semua elemen masyarakat tanpa terkecuali. Semoga situasi Jatim bisa terus terkendali dan angka Covid-19 semakin melandai,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak bereuforia. Euforia yang berlebihan bisa mengakibatkan masyarakat lengah yang dapat berdampak kasus kembali naik.

“Kepada pemerintah kab/kota, saya meminta untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan berkala guna semakin menekan angka penyebaran Covid-19. Termasuk diantaranya percepatan vaksinasi guna mencapai herd imunity,” pintanya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.