7.233 Santri di Jember Telah Selesai Rapid Test

oleh -130 Dilihat
oleh
Wabup Jember bersama salah seorang santri usai rapid test.

JEMBER, PETISI.COGugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jember menyiapkan pondok pesantren memasuki tatanan normal baru (new normal).  Salah satu langkahnya dengan melakukan rapid test kepada santri.

Pemeriksaan rapid test kepada santri secara gratis dimulai 6 Juni 2020 lalu kepada santri Ponpes Bustanul Ulum Bulugading, Kecamatan Bangsalsari. Sebanyak 37 santri dari 144 santri menjalani rapid test. Kemudian dua pondok di Kecamatan Tanggul dan Jenggawah.

Total jumlah yang telah melakukan pemeriksaan terus  oleh petugas puskesmas setempat. Sejak hari Sabtu 6-10 Juni 2020 tercatat 7.233 santri, pengurus pondok, dan panitia telah jalani pemeriksaan.

Pemeriksaan kesehatan itu tidak hanya untuk santri yang akan kembali ke pondok yang ada di Jember. Santri yang akan kembali ke pondok di luar Jember juga diharuskan menjalani pemeriksaan.

Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief,  meninjau pelaksanaan rapid test dan melepas keberangkatan santri menggunakan kendaraan yang disediakan Pemkab Jember.

Wabup menegaskan, pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan keharusan dalam protokol kesehatan transisi pondok pesantren aman. “Alhamdulillah, dinyatakan non reaktif semua,” kata wabup usai pemberangkatan.

Pemeriksaan kesehatan gratis dan fasilitasi keberangkatan merupakan bagian dari kegiatan GTPP Covid-19 menjalankan protokol kesehatan untuk transisi ponpes aman.

Gugus tugas menyediakan 50 ribu rapid test untuk santri. Sampai Rabu 10 Juni 2020, sedikitnya 7.233 santri dan pengurus pondok dilaporkan telah menjalani pemeriksaan kesehatan itu. Rinciannya, 6.902 santri, 318 pengurus pondok, dan 13 panitia.

Wabup, berharap santri yang kembali konsisten melaksanakan pola hidup bersih, sehat, serta, menjalankan protokol kesehatan. Membiasakan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

“Untuk sementara, kami harapkan untuk menghindari itu semua dalam rangka membatasi persebaran virus yang melanda, selanjutnya perlu dipegang teguh dan dijadikan sebuah tradisi dalam kehidupan sehari-hari, ” pungkas wabup. (eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.