MAGETAN, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Magetan memberikan fasilitas pemotongan hewan ternak qurban berstandar nasional (SNI) dan tidak dipungut biaya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang berlokasi di Jl. Samudera Kelurahan Bulukerto Magetan.
Drh. Nur Haryani, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan menyampaikan, pelaksanaan pemotongan hewan ternak qurban idul adha 1442 H/2021 pemerintah telah memfasilitasi RPH apalagi dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini sebaiknya pemotongan hewan ternak dilakukan di RPH, Selasa (20/07/2021).
Namun dengan kapasitas yang kami miliki untuk saat ini masih belum bisa menampung maksimal.
“Kita sudah melakukan langkah-langkah sosialisasi kepada Ta’mir masjid agar melakukan pengawasan pemotongan hewan qurban di lingkungan masyarakat agar aman di situasi pandemi Covid-19. Kapasitas Pemotongan hewan ternak yang ada di RPH perhari sebanyak 20 ekor juga terdapat kru-kru yang terbagi di masing-masing bagian sehingga secara prokes tetap mengurangi kerumunan,” terangnya
Hari pertama ini kita melakukan pemotongan hewan ternak qurban sebanyak 14 ekor, selanjutnya empat hari ke depan dijadwalkan akan memotong sebanyak 80 ekor.
Dalam pelaksaan ini kita jauh-jauh hari sebelumnya sudah mensosialisasikan terkait fasilitas tempat pemotongan hewan qurban di RPH ini kepada warga masyarakat dengan mencantumkan nomor telephone kantor dinas.
“Pelaksaan selama hari kebesaran keagamaan seluruh fasilitas tempat dan juru sembelihnya gratis tidak dipungut biaya untuk pemotongan kartu kasnya kita serahkan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Imam Aditya selaku dokter hewan pemeriksa juga menyampaikan pemotongan di hari pertama telah menemukan satu ekor hewan ternak 80 persen rusak pada bagian hatinya dan harus diafkir kita tahan dan dikuburkan di sini.
Untuk Pelaksaan hari ini daging kondisi aman semua namun luka dalam ada beberapa yang harus diafkir dan tidak dikonsumsi oleh manusia terutama pada hati dan beberapa paru-paru, untuk jantung dan ginjal kesemuanya aman.
Dalam pemeriksaan ini kita lakukan pemeriksaan dengan kasat mata terlebih dahulu, apakah ada kelainan secara kasat mata. Selanjutnya pada proses pemotongan kita lakukan pengecekan bagian hati dengan cara dibelah dan kita cek apakah ada kerusakan pada hatinya selanjutnya kita bersihkan.
“Jika terdapat 80 persen sehat yang 20 persenya kita afkir untuk ditahan di RPH ini untuk yang lainya bisa dibawa pulang,” tutupnya. (pgh)
