SURABAYA, PETISI.CO – Di tengah kesibukannya sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menyempatkan diri berkunjung ke Ponpes Miftachus Sunnah, Surabaya, Sabtu (19/2/2022).
Kedatangan Airlangga disambut langsung oleh Pengasuh Ponpes Miftachus Sunnah, KH Miftachul Akhyar yang juga Rais Aam PBNU. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup.
Airlangga didampingi oleh Menpora Zainudin Amali, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Wakil Menteri Perdagangan Yery Sambuaga, Ketua DPD Partai Golkar Jatim Sarmuji beserta jajaran pengurus.
Usai pertemuan tertutup, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar membantah kedatangan dirinya meminta restu ke KH Miftachul Akhyar untuk maju sebagai Calon Presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Hari ini kita tidak bicara politik, murni kemasyarakatan, sosial kemasyarakatan. Kami meminta doa kepada Rais’Aam PBNU KH Miftachul Akhyar agar situasi dan kondisi negara Indonesia yang saat ini masih dilanda pandemi Covid-19 segera melandai,” katanya.
Airlangga ingin bersilaturahmi ke kiai Miftachul Akhyar, karena memang beliau seorang senior sebagai Rais A’am PBNU dan Ketua MUI. Selain itu, meminta masukkan kepada KH Miftachul Akhyar terkait kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
“Kita ingin silaturahmi, terutama berharap doa dari beliau, agar situasi terkait Covid-19 Omicron gelombang 3 yang saat ini naik lagi bisa diangkat Allah SWT. Dengan diangkatnya pandemi covid-19 ini, kegiatan sosial perekonomian kemasyarakatan bisa tumbuh kembali,” ujarnya.
“Yang pasti pemerintah mendukung dikukuhkannya pengurus PBNU yang baru hasil Muktamar di Lampung beberapa waktu lalu. Bahkan, kami juga mendengar cerita dari Pak Kiai tentang Muktamar di Lampung tersebut,” tambahnya.
Kiai Miftachul Akhyar mengaku tersanjung dengan kunjungan Menko Perekonomian Airlangga bersama Menpora Zainudin Amali, Menteri Perindustrian serta semua tokoh yang hadir bersama Ketua Umum Golkar Airlangga.
Menurutnya, keterlibatan pemerintah dalam suksesnya pelaksanaan Muktamar NU di Lampung cukup besar. Buktinya pelaksanaan berlangsung tepat waktu dan berjalan lancar.
“Bahkan, kali ini cukup luar biasa karena berlangsung cepat. Kami tentu mengucapkan terima kasih,” katanya.
Kiai yang akrab dipanggil kiai Miftah itu meminta seluruh pesantren, PBNU maupun wilayah hingga cabang dan ranting terus beristighosah agar pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini segera diangkat oleh Allah SWT.
“Kondisi ini juga sebagai ujian dan penggemblengan kepada kita semua. Perlu ada hubungan yang baik dan terus menerus pemerintah dengan masyarakat,” ujar Kiai.
Pihaknya mengakui perekonomian saat ini sangat terdampak. Terutama masalah perekonomian diharapkan segera pulih kembali. Terutama masyarakat menengah ke bawah yang mengalami dampak begitu dahsyat.
“Mereka itu semua warga kami. Karena NU merupakan merupakan organisasi sosial keagamaan kemasyarakatan terbesar,” tambahnya.
Soal pengurus PBNU yang tidak boleh nyapres, kiai Miftah menyebut bahwa hal itu dikarenakan PBNU sendiri bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia. Sehingga urusan dunia harap ditinggalkan.
“Itu sesuai dengan lambang PBNU yang di atas dunia. Karena itulah, sekarang bergantung kader-kader NU bagaimana dalam menunjukkan misi-misinya,” paparnya. (bm)
