Aktivitas Warga Jalani Hidup Sehat Saat Isolasi di JSG  

oleh -139 Dilihat
oleh
Warga yang diisolasi di JSG melakukan olahraga bersama.

JEMBER, PETISI.COBerada di Jember Sport Garden (JSG) untuk menjalani isolasi  ternyata cukup nyaman, karena menjalani aktivitas hidup sehat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Gatot Triyono mengungkapkan, setiap pagi warga yang diisolasi mengikuti olahraga dengan prajurit TNI. “Sore harinya, mereka berolahraga sesukanya, seperti sepakbola, voli, bulutangkis, dan tenis meja,” ungkapnya.

Jumat 17 April 2020, mereka melaksanakan salat Jumat berjamaah dengan protokol Covid-19. Selain itu mereka juga bisa dihabiskan dengan menikmati sajian hiburan di televisi.

Bahkan ada fasilitas wifi gratis, sehingga mudah bagi mereka melakukan panggilan video dengan keluarga di rumah.

Jaminan makan ini juga dirasakan oleh keluarga mereka yang ada di rumah. Sebab, pemerintah memberi mereka beras 25,6 kg.

“Karena itu, banyak warga yang menjalani isolasi di JSG mengaku nyaman. Suasana yang dirasakan seperti  kehidupan biasanya, tidak seperti karantina di rumah sakit,” ungkap mantan Camat Kaliwates ini.

“Ayo kita sama-sama memutus rantai penularan Covid-19 dan mendukung pencegahan Covid-19 dengan mematuhi protokol yang ada,” ajaknya.

Warga yang menjalani isolasi di JSG ini sebelumnya menjalani pemeriksaan di lima pintu masuk Jember saat mereka datang untuk kembali ke rumah. Mereka itu masuk dalam kriteria orang dalam risiko (ODR).

Lebih jauh Gatot mengungkapkan, semua lapisan masyarakat berjuang bersama-sama mencegah penularan virus dengan melaksanakan belajar di rumah dan bekerja dari rumah, untuk menjaga jarak.

Isolasi merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat yang telah berjuang bersama-sama untuk mencegah penularan korona.

“Jangan sampai gara-gara beberapa orang dari luar kota yang termasuk zona merah, yang membawa virus korona, membuat mata rantai penularan tidak segera putus. Maka semakin lama kita harus menjaga jarak,” jelasnya.

Selama ini, semua yang tertular menunjukkann adanya riwayat bepergian atau baru balik dari zona merah, seperti Banyuwangi, Bali, Situbondo, Lumajang, malang, Surabaya, Jakarta, maupun luar negeri.

Terakhir Gatot mengingatkan bahwa mereka adalah saudara saudara kita, yang harus didukung keberadaannya oleh masyarakat. “Dikuatkan mentalnya, didukung kebutuhannya dengan cara sesuai protokol dari Kementerian Kesehatan,” punggkasnya. (eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.