Akun TikTok Kondang Kusumaning Ayu Dihujat Warganet, Ini Kata Ning Lia

oleh -1026 Dilihat
oleh
Akun TikTok Kondang Kusumaning Ayu

SURABAYA, PETISI.CO – Setelah Viral Video mencatut Foto Dr Lia Istifhama untuk sosialisasi kampanye, akun TikTok @kondangkusumaningayu diburu Warganet. Beraneka ragam komentar miring warganet diarahkan ke pemilik akun tik tok tersebut.

Bahkan, kolom komentar TikTok @kondangkusumaningayu dihujati komentar miring terkait editan foto untuk surat suara calon DPD RI yang jauh berbeda dengan foto asli Kondang Kusumaning Ayu.

Video unggahan kolase foto saat pendaftaran Kondang Kusumaning Ayu ke KPU Jatim tersebut sudah ditonton lebih dari 1,4 JT warganet sejak diunggah 1 hari lalu itu. Video itu dikomentari lebih dari 1.660 komentar warganet.

Komentar miring ditulis akun atas nama @nicowila78 dikolom komentar akun TikTok @kondangkusumaningayu. “Kok beda kak Ama yg di kertas suara,” tulisnya.

Akun @cantikmuu mengomentari
“Filternya bukan maen”. Lalu, dikomentari akun atas nama @linnn menulis pedas
“Aslinya emak2 d foto kek muda bgt (dengan ikon kecewa)”.

Ditimpali dengan komentar @atifatur_18 “dan kita tertipu foto yg begitu glowing (ikon tertawa)

Akun @faizahrm dalam komentarnya menegaskan “loh mbak kok beda sama yang digambar kemarin (ikon menangis)”. Yang langsung dikomentari akun @mentari “untung g tak coblos” tulisnya.

Akun atas nama @rr.yntriaa menegaskan komentarnya “pake remini jd kelihatan fresh (ikon menangis)” tulisnya.

Hujatan komentar tidak percaya juga ditulis akun TikTok @pin-pin “koyo dulurku magang e saiki sing disetorno foto 10 tahun lalu (akun menangis)” tulisnya.

Komentar menggelitik juga ditulis @Wanita Muu yang menulis komentar “Ketemu video ini lagi, kemarin udah tau tapi beda akun, dibilangin jg apa beda kan n msh bening fotonya (akun menangis) ,” tulisnya

Akun @ree x ndra menulis komentar “potomu tahun Piro mbak” tulis tegasnya.

Lia Istifhama sendiri menanggapi santai fotonya dicatut Kondang Kusumaning Ayu. Namun, dia mengingatkan agar kita harus mengedukasi bahwa politik adalah peran membangun kemaslahatan, jangan menjebak dalam framing foto cantik belaka.

“Karena semua orang bisa memasang foto secantik mungkin dengan kecanggihan teknologi,” tutur calon anggota DPD RI Dapil Jatim ini yang berpeluang lolos ke Senayan.

Menurutnya, apa yang disampaikan warganet adalah pembelajaran politik. Masyarakat butuh yang asli, bukan aspal. Jika bicara cantik fisik saja, tentu tidak terhitung genzy yang cantik. “Warganet cerdas dan tentu tidak memiliki harapan suguhan sesuai realita, no hoax,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.