Alat Rekam e-KTP dan Pencetakan KK di Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bondowoso Terbengkalai

oleh -114 Dilihat
oleh
Suasana kunjungan kerja komisi I DPRD Bondowoso di Kecamatan Maesan.
Camat Berdalih Karena Masalah Jaringan

BONDOWOSO, PETISI.CO – Alat rekam e-KTP dan percetakan Kartu Keluarga (KK) di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bondowoso, terbengkalai. Hal itu ditemukan ketika komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso melakukan kunjungan kerja ke masing-masing Kecamatan.

Anehnya, meskipun ditemukannya peralatan tersebut terbengkalai, sejumlah camat berdalih, bahwa tidak mengoperasikan alat e-KTP dan percetakan KK dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) karena terkendala jaringan.

Seperti halnya yang disampaikan Camat Prajekan, Abdul Manan, saat kunjungan kerja Komisi I, di Kecamatan Maesan, Selasa (2/2/2021).

“Kecamatan Prajekan mulai dua bulan kemarin sudah tak bisa cetak KK, karena masalah jaringan, masalah sistem. Sudah kita laporkan juga,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Camat Sukosari, Sugiarto menyebutkan, tower jaringan di wilayahnya membawahi Sukosari, Sumber Wringin, dan Pakem itu rusak cukup lama. Sehingga, berdampak terhadap jaringan yang ada.

“Kendala kami di tower itu ada alat yang rusak, cukup lama,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dispendukcapil Bondowoso, Priono Hadi Siswanto, menerangkan, bahwa jaringan itu dihubungkan ke Dispendukcapil melalui wireless yang ada di tower.

“Ada beberapa kecamatan yang wirelessnya tidak bisa langsung ke Dispendukcapil, melainkan melalui tower kecamatan lainnya. Sehingga jika ada salah satu tower yang terkendala, otomatis kami tidak bisa mengirim,” katanya.

Di lain sisi, tower tersebut juga ada alat yang masa hidupnya. Jika seringkali kena hujan atau air bisa rusak.

Sedangkan, selama ini untuk pemeliharaan tower sendiri anggarannya hanya sekitar Rp 100 juta untuk tahun 2019. Artinya, di anggaran Rp 1,3 milliar masih ada beberapa item lainnya.

“Tahun 2020, sekitar Rp 100 juta sekian. Kena pemangkasan anggaran Covid-19, tinggal Rp 40 jutaan,” urainya.

Kendati demikian, memang untuk wilayah yang wireless nya terkendala bisa menggunakan Wi-Fi.

“Di sini ada Diskominfo sekalian semua kecamatan menggunakan Wi-Fi, mungkin akan lebih tepat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso, Kukuh Triyatmoko melalui Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Pelayanan Publik, Probo Nugroho, mengungkapkan, siap untuk mendukung jaringan dalam pelayanan dasar ini. Untuk itu perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan Dispendukcapil.

“Kami akan berkoordinasi dengan Dispendukcapil untuk penggunaan jaringan itu. Karena kebutuhannya kita belum tahu berapa besaran bandwidthnya,” tandasnya.

Mengingat saja, kunjungan kerja komisi I DPRD Bondowoso ke Kecamatan Ijen, menemui banyak temuan, bahwa salah satu ruangan yang tampak seperti gudang di dalamnya terdapat sejumlah komputer lengkap. Selain itu juga menemukan dua kamera keadaan kotor dan terbengkalai. Diketahui semua peralatan itu merupakan alat perekaman e-KTP dan percetakan KK.

Sekadar diketahui, pada tahun 2020, pemerintah melalui Dispendukcapil mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan tower hingga sekitar Rp 2 miliar. Tujuannya untuk mempermudah rekaman e-KTP secara online. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.