Banjir Pacitan, BPBD Jatim Imbau Masyarakat Kenali Lingkungannya

oleh -148 Dilihat
oleh
Plt Kalaksa BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Hujan dengan intensitas tinggi beberapa wilayah di Kabupaten Pacitan, Minggu (15/11/2020), menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah Kecamatan. Terjadi kerusakan rumah warga, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Korban jiwa nihil. Hanya ada kerusakan pada rumah warga, ringan dan berat,” kata Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Yanuar Rachmadi ketika ditemui petisi.co di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (16/11/2020).

Relawan BPBD kab Pacitan melakukan kerja bakti pasca banjir di kec kebonagung, kab Pacitan.

Berdasarkan data BPBD Jatim, Senin (16/11/2020) pukul 11.40 WIB, banjir terjadi di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung. Masing-masing di RT 02 RW 03 Dusun Nglaos, Desa Banjarjo, dan Dusun Mendole, Desa Sirnoboyo, Kec Pacitan. Saat ini, kondisi air sudah surut.

Ada 19 KK/ 57 jiwa yang terdampak banjir. Tiga rumah tinggal rusak ringan, 1 unit Masjid rusak sedang dan 1 unit rumah produksi Batako rusak berat. Serta 1 Puskemas terendam banjir. Akses jalan dusun Desa Sirnoboyo ditutup sementara.

Sedangkan longsor terjadi di Dusun Slamrejo, Ds. Kebonagung, Kec. Kebonagung. Masing-masing di RT 02 RW 01, Dusun Krajan, Desa Karangnongko, Kec. Kebonagung, Dusun Ngelo, Desa Gembuk, Kec. Kebonagungu, Jalan JLS, Dusun Kresek, Desa Gawang, Kec. Kebonagung dan RT 02 RW 03, Dusun Ngandong, Desa Sidomulyo, Kec. Kebonagung.

Dampak longsor antara lain 1 unit rumah rusak berat, 9 unit rumah rusak sedang, 1 unit rumah rusak ringan, 1 unit mobil rusak (tertimbun material longsor) dan Talud ambrol. Akses jalan tertutup akibat tertimbun material longsor.

Saat ini, BPBD Kab Pacitan melakukan pendataan di lokasi kejadian serta melakukan evakuasi bersama Agen dan Masyarakat. Selain itu, melakukan kegiatan kerjabakti pasca banjir di kecamatan kebonagung dan membuka akses jalan Purwoasri-Parangnongko dari timbunan material longsor.

“BPBD Jatim sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengecek kondisi daerah yang mengalami banjir dan longsor. Bantuan khusus tidak ada, karena BPBD kab Pacitan sudah memiliki anggaran dan lain-lainnya. Jika kurang, baru BPBD kab meminta bantuan provinsi,” tambah Yanuar.

Pasca banjir dan longsor di kab Pacitan, BPBD Jatim melakukan monitoring 38 BPBD kab/kota se Jatim. Monitoring ini penting, mengingat di Jatim sudah mulai musim hujan dengan intensitas tinggi. Daerah-daerah yang rawan longsor perlu mendapat perhatian serius.

Selain itu, BPBD Jatim mengimbau kepada masyarakat untuk mengenali lingkungan tempat tinggalnya. Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan atau hidup harmoni dengan lingkungan. Apakah tempat tinggalnya merupakan lokasi rawan longsor atau tidak.

“Dengan begitu, warga bisa melakukan antisipasi sejak dini. Sehingga, warga punya kemampuan untuk menghindar. Terakhir, masyarakat mampu untuk kembali dari keterpurukan baik sosial maupun ekonomi dari bencana,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.