SURABAYA, PETISI.CO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur (Jatim) mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemrov Jatim, khususnya yang beragama Islam untuk membayar zakat 2,5 persen. Hal ini sesuai dengan imbauan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Sesuai arahan ibu gubernur, maka ASN pemprov Jatim yang beragama Islam membayar zakat 2,5 persen,” kata Ketua BAZNAS Jatim, H Muhammad Roziqi kepada wartawan usai pelantikan Pengurus BAZNA S Jatim Periode 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi, Senin (23/8/2021).
Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim. Dari jumlah OPD yang ada, ASN yang sudah melakukan zakat ke BAZNAS Jatim baru 15 persen. Sisanya harus kita lakukan safari untuk menjelaskan bahwa BAZNAS merupakan lembaga yang mengelola zakat yang dibentuk pemerintah.
Sementara ASN yang tidak memenuhi ketentuan 2,5 persen diharapkan untuk infaq atau shodaqoh. “Jika para ASN ini membayar zakat melalui Baznas Jatim, potensinya bisa mencapai Rp 80 Miliar. Kami berharap tahun 2022 bisa mencapai di atas 50 persen dari potensi yang ada,” jelasnya.
Berdasarkan pernyataan gubernur Khofifah, lanjutnya, jika dari APBD yang tidak masuk, maka BAZNAS diminta untuk membantu Pemprov Jatim dalam mengatasi kemiskinan. Tiap bulan, pihaknya mendistribusikan zakat tersebut sesuai dengan program yang dilakukan. “Bentuknya bisa sembako maupun beasiswa,” tandasnya.
Mengenai 6.000 anak di Jatim yang menjadi Yatim, Piatu, maupun Yatim Piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19, Roziqi mengaku pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Gubernur Khofifah dan Dinas Sosial Jatim. “Datanya sudah ada, tinggal melakukan koordinasi. Bentuknya bisa juga dalam bentuk pengasuhan,” ujarnya. (bm)
