Selama Pandemi Covid-19, 6000 Anak di Jatim Menjadi Yatim Piatu

oleh -79 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah saat melantik Pengurus BAZNAS Jatim periode 2021-2026 di Grahadi, Senin (23/8/2021).

SURABAYA, PETISI.CO – Pandemi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) menimbulkan ribuan orang meninggal dunia. Akibatnya, banyak anak-anak yang menjadi yatim piatu. Berdasarkan data, lebih dari 6.000 anak-anak di Jatim menjadi yatim, piatu maupun yatim piatu karena Covid-19.

“Anak-anak ini tidak hanya membutuhkan uluran tangan dana untuk pendidikan dan biaya kebutuhan sehari-hari, namun juga pengasuhan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai melantik Pengurus BAZNAS Jatim periode 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (23/8/2021).

Menurutnya, pemprov sudah tidak lagi diperbolehkan memiliki Panti Asuhan untuk usia remaja, harus usia anak-anak. Untuk panti asuhan untuk jajaran Pemprov maupun Kabupaten/Kota banyak regulasinya

“Anak-anak ini butuh pengasuhan. Saya sudah menyampaikan ke pengasuh Ponpes mereka siap untuk memberikan pengasuhan pada anak yatim, piatu maupun yatim piatu,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial ini mengaku telah menyampaikan ke pengasuh Pondok Pesantren agar bisa membantu memberikan pengasuhan pada anak yatim piatu. Ia juga meminta ke BAZNAS agar bisa membantu proses pemberian pengasuhan pada anak-anak ini.

“Tumbuh kembang anak-anak butuh lingkungan yang kondusif dalam proses pengasuhan yang bagus. Kami berharap opsi pengasuhan ini bisa di-exercise oleh BAZNAS. Titik mana yang bisa diajukan, terutama proses pengasuhannya,” paparnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.