SURABAYA, PETISI.CO – Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh mendapatkan sanjungan dari Wali Kota Eri Cahyadi, saat penandatanganan Kontrak Kinerja Tahun 2024 di Graha Sawunggaling. Wali Kota Eri secara tegas mengakui keberanian Jeane dalam menegakkan regulasi parkir di Kota Surabaya.
“Bu Jeane patut dijadikan contoh nyata. Siapapun yang melakukan kebaikan untuk kepentingan umat di Surabaya, harus menjadi contoh kita semuanya,” ungkap Wali Kota Eri.
Ia pun kembali menekankan kepada seluruh jajarannya, agar berusaha semaksimal mungkin dalam mengemban tugas untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat di Kota Pahlawan.
“Saat kita melihat kekeliruan di depan mata, maka jangan takut untuk mengambil langkah. Jalani saja, karena masyarakat Surabaya akan bersama kita,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Surabaya telah menerapkan regulasi parkir baru mengenai pembayaran parkir non-tunai di tepi jalan umum. Dalam hal ini, Jeane menjelaskan bahwa regulasi pembayaran non-tunai ini dilakukan guna memastikan setiap Jukir di parkir TJU menerima haknya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Ia menjelaskan, parkir non-tunai tersebut merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk mencegah kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir. Karena itulah, Wali Kota Eri menerapkan biaya bagi hasil dari tarif parkir yakni 60 persen masuk ke pemkot, 35 persen ke Jukir dan 5 persen ke Kepala Pelataran (Katar).
“Biaya dari pembayaran parkir nantinya langsung masuk rekening Jukir, Kepala Pelataran dan pemkot sesuai bagi hasilnya,” kata Jeane Mariane Taroreh.
Jeane menegaskan bahwa Dishub Kota Surabaya bakal melakukan sosialisasi parkir non-tunai secara kontinual. Meski beberapa waktu lalu dirinya sempat terlibat adu argumen dengan paguyuban parkir di kawasan Jalan Tunjungan, ia tidak gentar sedikitpun untuk menegakkan regulasi parkir.
“Segera kami lanjutkan,” pungkas Jeane. (dvd)
