SURABAYA, PETISI.CO – Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh mengungkapkan langkah penangkalan terkait manipulasi QRIS dalam pengelolaan parkir. Ia menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bank Jatim dan Bank Indonesia untuk memastikan keamanan QRIS dari potensi tindak kejahatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami telah berkoordinasi dengan Bank Jatim dan Bank Indonesia, bahwa penerbitan atau generate QRIS saat ini sangat terkontrol, dan tidak sembarang individu dapat mencetak,” ungkap Jeane Mariane Taroreh saat dikonfirmasi reporter Petisi.co, Jumat (12/1/2023) malam.
Selain itu, Jeane menjelaskan bahwa setiap QRIS yang dibuat oleh pihak Dishub Kota Surabaya dilengkapi dengan kode merchant yang menyajikan detail dari setiap titik parkir.
Detail tersebut mencakup nama jukir, lokasi titik parkir, dan jenis kendaraan. Menurutnya, Kode merchant ini memudahkan identifikasi keaslian QRIS, sehingga dapat menangkal risiko manipulasi.
“Sehingga dengan kode merchant tersebut, akan mudah mengidentifikasi originalitas kode merchant, dan mencegah adanya manipulasi QRIS dalam pengelolaan parkir,” ujarnya.
Sementara itu, dia juga menjelaskan bahwa Dishub kota Surabaya telah menetapkan lima ruas jalan sebagai proyek uji coba pembayaran parkir menggunakan metode non-tunai melalui QRIS digital.
“Lima kawasan parkir Tepi Jalan Umum (TJU) yang terpilih mencakup Jalan Tunjungan, Jalan Tanjung Anom, Jalan Genteng Besar, Jalan Embong Malam, dan Jalan Blauran,” kata Jeane.
“Sosialisasi baru dilakukan di Jalan Tunjungan. Pada kawasan proyek uji coba ini, barcode akan dipasang pada petugas parkir atau Juru Parkir (Jukir),” kata Jeane Taroreh pada Jumat (12/1/2024).
Dirinya juga menyampaikan bahwa beberapa lokasi parkir TJU di Surabaya telah mengadopsi sistem pembayaran menggunakan QRIS, termasuk kawasan Balai Kota Surabaya dan Taman Bungkul.
“Di Balai Kota dan Taman Bungkul, rambu QRIS juga dikalungkan Jukir selain pada alat parkir meter,” pungkas Jeane. (dvd)
