Bertemu Masyarakat Tionghoa Surabaya, Alam Ganjar Ingin Belajar Nilai Keberagaman

oleh -245 Dilihat
oleh
Alam (dua dari kanan) saat menghadiri acara Menyambut Imlek Bersama dalam Kebhinekaan, Jumat malam

SURABAYA, PETISI.CO – Putera Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar mengaku sangat senang bisa ikut dalam perayaan Imlek bersama masyarakat Surabaya. Sebab, ia ingin belajar mengenai nilai keberagaman di Kota Pahlawan.

“Dari awal ketika diundang saya bersedia ikut. Saya pingin belajar dan ikut langsung mempelajari nilai nilai keberagaman yang ada. Mendapat pengalaman dan menginternalisasi hal hal yang ada. Ini menjadi suatu nilai dan optimisme bersama dan kedepannya nilai nilai persatuan harus dijaga betul,” ujarnya.

Alam menyampaikan hal itu, usai menghadiri acara Menyambut Imlek Bersama dalam Kebhinekaan, Jumat (2/2/2024) malam di Golden City Mall Surabaya. Ia datang bersama puteri Ketua Umum Partai Perindo Hari Tanoesoedibjo, yakni Angela Tanoesoedibjo.

Mereka berdua datang atas undangan Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar-Mahfud, Luki Hermawan dan GP Link Surabaya. Selain Alam dan Angela, acara menyambut Imlek itu, juga dihadiri Pengusaha dan para tokoh Tionghoa Surabaya hingga pemuda-pemuda lintas agama di Kota Pahlawan.

Dalam acara itu, baik Angela dan Alam sama-sama mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka tentang perbedaan dan Kebhinekaan di Indonesia. Utamanya terhadapp masyarakat keturunan Tionghoa.

Mereka berdua sepakat jika Indonesia harus dibangun dengan gotong royong tanpa diskriminasi tentang apapun. Sebab, masyarakat keturunan Tionghoa sendiri juga berperan penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Meski sempat mendapatkan diskriminasi di zaman orde baru, masyarakat Tionghoa kini bersyukur Indonesia bisa beranjak ke masa yang lebih baik. Maka dari itu, jangan sampai di kemudian hari, terjadi lagi diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa oleh pemerintah.

Terkait dengan nilai-nilai Tionghoa yang disampaikan ketika acara, Alam mengaku mendapat banyak pandangan baru dalam berbudaya dan bermasyarakat. Apalagi di Indonesia banyak masyarakat keturunan yang hidup dan menjadi Warga Negara Indonesia seutuhnya.

Nilai-nilai itu bagi Alam, meski berbeda harus tetap dipelajari. Sebab, ternyata akar atau tujuan dari nilai-nilai tersebut memiliki makna yang sama. Yakni kebaikan bagi rakyat Indonesia.

“Saya mendapat banyak insight, filosofi Tionghoa utamanya dan ini menjadi nilai yang luar biasa bagaimana kita memiliki satu tujuan bersama memiliki cita-cita yang sama. Tinggal bagaimana kita mempersatukan nilai-nilai tersebut dengan semangat gotong royong,” tuturnya.

“Harapannya kita harus berorientasi kepada satu hal saja, yakni kita sebagai warga Indonesia melakukan sesuatu demi kebaikan bersama. Kita harus bersatu tanpa diskriminasi. Karena semua itu indah jika dikerjakan secara bersama-sama,” tambahnya.

Sebelumnya, Alam mengunjungi try out UTBK Generasi Pemenang di Ballroom Golden City Mall Surabaya. Kedatangan Alam mengejutkan ratusan siswa-siswi Surabaya, yang sedang mengikuti try out. Alam datang secara tiba-tiba dan menyapa 500 siswa usai mereka semua selesai mengerjakan try out.

Acara Try Out UTBK Talk Show Kiat Sukses Taklukkan Perguruan Tinggi Idaman tersebut adalah salah satu program Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar-Mahfud, Luki Hermawan dan menggandeng relawan GP Link serta tim kampanye muda Ganjar-Mahfud.

Alam yang acapkali trending di media sosial, menjadi incaran para siswa-siswi Surabaya untuk berfoto. Mereka berebut agar bisa mendapatkan foto sang anak Ganjar. Para siswa-siswi juga meneriakan nama Alam dari jauh. Mereka kagum dengan datangnya Alam ke Surabaya secara mendadak dan menjadi kejutan.

Usai acara, Alam mengaku senang bisa datang secara tiba-tiba di acara anak muda Surabaya. Terutama di lini pendidikan. Sebab, meski di kota besar, masih banyak kendala yang dihadapi para siswa-siswi ini untuk masa depan pendidikan mereka. Baik menentukan jurusan, hingga masalah finansial.

“Banyak dari mereka bingung memilih jurusan. Ada juga yang bingung mau kuliah atau enggak karena masalah finansial, ada yang mereka kerja ada yang fifty-fifty karena kendala biaya,” kata Alam.

Meski begitu, Alam, dirinya sudah menyampaikan kepada para calon mahasiswa-mahasiswi tersebut untuk terus memiliki hasrat melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Apalagi saat ini, banyak program-program beasiswa yang diberikan pemerintah. Semisal bagi yang kurang mampu ada bidik misi.

Namun beasiswa pemerintah tersebut memiliki keterbatasan kuota. Sehingga tidak semua bisa merasakan beasiswa tersebut. Maka dari itu, Ganjar Pranowo menawarakan program alternatif untuk pendidikan. Yakni satu keluarga satu sarjana.

“Banyak sekali teman-teman yang mendorong untuk adanya program afirmatif dan alternatif yang bisa mendorong yang memerlukan untuk bisa sarjana. Jadi program itu satu keluarga satu Sarjana itu salah satu alternatif dan afirmatif program yang sangat baik untuk bisa mewujudkan akses pendidikan untuk seluruh masyarakat,” katanya.

Terkait dengan suara Ganjar-Mahfud di kalangan milenial dan Gen Z, Alam yakin bahwa anak muda Indonesia saat ini sudah pintar. Mereka melihat paslon secara rasional menggunakan fakta dan data, bukan hanya perasaan atau senang-senang semata.

“Saya yakin, anak muda Indonesia akan datang berbondong ke TPS pada 14 Februari 2024 mendatang. Mereka sudah pintar, mereka rasional dan menggunakan fakta dan data sebagai basis mereka memilih. Atas dasar rasionalitas background dan kesesuaian dengan visi misi teman-teman,” katanya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.