BNI Cabang Sumenep: Itu Salah Paham dan Sudah Diselesaikan

oleh -105 Dilihat
oleh
Wahyu Adji Prasetija, Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah BNI Cabang Sumenep.

Soal Perlakuan tak Menyenangkan ke Nasabah

SUMENEP, PETISI.CO – Soal terjadinya perlakuan tidak menyenangkan ke nasabahnya, Sumada yang dilakukan oleh petugas security Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur menyatakan itu salah paham dan sudah diselesaikan. Hal itu disampaikan Wahyu Adji Prasetija, Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah BNI Cabang Sumenep.

“Sudah selesai, sudah ketemu sama putranya pak Sumada (nasabah-red). Dengan pak Sumadanya juga sudah selesai,” terang Wahyu Adji Prasetija kepada petisi.co melalui telepon elektroniknya, Rabu (15/4/2020) sore.

“Sebenarnya satpam itu mengedukasi, karena kan per hari Senin kemarin wajib pakai masker. Jadi diarahkan membaca pengumuman itu yang dipasang di kaca,” ungkapnya.

Kemudian kata Wahyu Adji Prasetija, dia (pak Sumada-red) mengambil masker dan kembali lagi. Terus sama petugas security dia (pak Sumada-red) ditanya keperluan apa. Dikatakannya keperluannya mau mengambil uang.

Kalau dari pertamanya, lanjut Wahyu Adji Prasetija, dia (nasabah pak Sumada-red) menyatakan tujuannya bukan mau mengambil uang, cuma mau menanyakan print out uang setoran dana hajinya, langsung bisa dibantu sama satpam untuk cetak, dan dia (pak Sumada-red) bisa menunggu di luar.

“Karena memang perhari Senin kemarin itu, sesuai edaran dari pusat sama dari Surabaya itu harus pakai masker semua. Itu juga sudah kita publikasikan semua melalui pengumuman-pengumuman. Cuma kesalah pahaman saja sebenarnya,” jelasnya.

Ketika ditanya sesuai pengakuan nasabah, terjadinya aksi mendorong itu, Wahyu Adji Prasetija menjelaskan, bahwa sesuai yang dilihat dari CCTV yang ada di BNI Cabang Sumenep tidak terjadi hal seperti itu.

“Cuma Satpam itu menunjukkan ke pengumuman di area pengumuman yang area wajib pakai masker. Satpam itu kan menunjukkan tangannya ke area pengumuman. Mungkin karena namanya pak Sumada orang tua, dikira nunjuk-nunjuk. Dan ada saksinya OB kita, dan sudah kita panggil semua,” paparnya panjang lebar.

Menurutnya, baginya semua nasabah di Bank BNI Cabang Sumenep itu adalah raja, dan tidak mungkin melakukan hal yang demikian itu. Untuk menghidari kejadian yang serupa tersebut, pihaknya juga menegaskan telah melakukan pembinaan kepada security itu.

“Kami juga sudah lakukan pembinaan/coaching kepadanya (Satpam BNI Cabang Sumenep-red) tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya, diberitakan petisi.co, pelayanan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, sempat terjadi pengusiran kepada nasabahnya karena hanya penampilannya yang disampaikan oleh Sumada.

Sumada, pemilik toko bangunan UD. Jaka Satu merupakan salah satu nasabah aktif di BNI Cabang Sumenep menyatakan kejadiannya itu pada Senin (13/4/2020) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Waktu itu, datang dengan penampilan seadanya dan bahkan tidak menunjukkan kalau orang berpunya.

“Karena hanya mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih dan celana panjang olah raga atau celana training dan menggunakan sandal biasa layaknya dalam kesehariannya. Dan penampilannya itu sudah sopan dan sudah layak untuk masuk ke gedung bank,” terangnya kepada petisi.co, Selasa (14/4/2020) malam.

Akan tetapi, pihaknya mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari salah seorang petugas security di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sumenep, dengan melakukan pengusiran kepada dirinya.

“Malah diusir oleh petugas security dengan alasan bahwa ini (tempat) adalah gedung perkantoran bank. Dan orang seperti dirinya tidak layak untuk masuk kedalam,” jelasnya.

Pihaknyan juga berusaha menjelaskan keperluannya datang ke BNI Cabang Sumenep seraya menunjukkan buku tabungan haji miliknya yang diterbitkan oleh pihak BNI.

“Lagi-lagi malah dihadang oleh petugas security dengan mendorong dada saya ke arah luar pintu masuk. Bahkan saya hampir terjungkal ke belakang,” terangnya.

Karena mendapat perlakuan tidak sopan, akhirnya dirinya mulai tersulut emosi karena merasa direndahkan dengan didorong dadanya. Dengan rasa berat hati dan kesal berusaha menanyakan nama petugas security tersebut.

“Namun petugas itu malah balik tanya dengan nada menantang saya dengan menyatakan, buat apa tanya-tanya namanya. Dan menyatakan siapa yang akan diandalkan, tidak takut,” terangnya menirukan ucapan petugas security BNI itu.

“Kemudian saya menjawab kalau nasabah di sini (BNI Cabang Sumenep), tapi malah didorong-dorong,” jelasnya.

Dikatakannya, kedatangannya ke BNI Cabang Sumenep itu dengan maksud ingin mempertanyakan uang setoran dana haji yang tidak dimengerti karena hasil setorannya merasa ada yang janggal pada saat saldo akhir.

“Dimana dari hasil print out di buku tabungan menunjukkan angka Rp. 11.000.000,-. Padahal seharusnya lebih dari nilai tersebut. Sehingga datang ke kantor BNI dengan membawa buku tabungan hajinya untuk minta penjelasan langsung kepada petugas bank,” terangnya.

Hanya saja, bukan mendapatkan penjelasan dari tujuan menanyakan kejanggalan tersebut. Melainkan mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya dan tidak layak oleh petugas keamanan bank, dengan menghadang tidak mengizinkan masuk dan mendorong-dorong.

“Dan ini sungguh sangat miris, dalam dunia perbankan seorang petugas security melarang nasabahnya masuk kedalam gedung hanya karena tidak menggunakan pakaian layaknya orang-orang berduit,” pungkasnya. (ily)

No More Posts Available.

No more pages to load.