BUMDesa Bisa Mengambil Peran Penting Dalam Program Prioritas Presiden Prabowo

oleh -112 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah memukul kentongan menandai kick off Program dan Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa Jatim

Surabaya, petisi.co – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menekankan Badan Milik Usaha Desa (BUMDesa) bisa mengambil peran penting dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu disampaikan Khofifah saat menjadi keynote speaker pada acara kick-off Program dan Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa Jatim diinisiasi KIP Foundation yang digelar di Surabaya Suites Hotel, Kamis (13/3/2025).

Menurut Khofifah, BUMDesa tak hanya menjadi pilar ketahanan pangan, lebih dari itu yakni kedaulatan pangan yang merupakan salah satu kunci utama membangun kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat. Kedaulatan pangan bukan hanya tentang ketersediaan, tetapi juga kualitas dan aksesibilitas.

Karena itu, penguatan BUMDesa di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi hal yang sangat penting. “BUMDesa harus menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas bagi masyarakat,” ujarnya.

Hal itu, menurutnya, sejalan dengan visi besar kita dalam mendukung program MBG dan mewujudkan kedaulatan pangan di Jatim. Hal tersebut harus dikaitkan dengan upaya peningkatan gizi masyarakat, khususnya melalui Program MBG yang menjadi prioritas nasional.

“Dengan adanya program ini, diharapkan BUMDesa di Jatim semakin berkembang dan mampu menjadi kekuatan utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” tuturnya.

Khofifah menambahkan, keberhasilan BUMDesa dalam sektor pangan tidak hanya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa. Tetapi juga memperkuat daya saing Jatim sebagai daerah penghasil pangan unggulan.

“Kita harus memastikan bahwa pangan yang tersedia tidak hanya cukup, tetapi juga mudah diakses oleh masyarakat dengan harga yang wajar. BUMDesa bisa menjadi solusi untuk mendistribusikan bahan pangan dengan harga yang lebih stabil,” jelasnya.

Di sisi lain, BUMDesa juga didorong untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan akademisi, guna memperkuat ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghadirkan inovasi dalam pengelolaan pangan serta mempercepat pengembangan ekonomi berbasis desa.

Berdasarkan data Desa Center Jatim per 31 Desember 2024, sebanyak 6.756 BUMDesa telah terbentuk, serta 11.251 unit usaha BUMDesa diseluruh daerah di Jawa Timur. Adapun BUMDesa Bersama (Bumdesma) di Jatim yang sudah berbadan hukum berjumlah 413 Bumdesma.

Untuk itu, sebagai langkah konkret Pemerintah Provinsi Jatim, berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi BUMDesa yang bergerak di sektor ketahanan pangan. Dukungan ini meliputi akses permodalan, bantuan alat dan teknologi pertanian, serta pembinaan berkelanjutan agar BUMDesa dapat berkembang secara optimal.

“Pemprov Jatim sejak tahun 2020-2025 telah memberikan stimulan usaha kepada 940 BUMDesa senilai Rp 78,96 miliar. Juga kepada 538 Desa Mandiri sejak tahun 2021-2025 telah kita berikan stimulus sebesar Rp 53,8 miliar,” jelasnya.

Pemprov Jatim sendiri dalam mewujudkan Jatim Sejahtera, melalui program Desa Berdaya menuju Desa Mandiri telah membuahkan hasil luar biasa. Terbukti, tahun 2024 Jatim mampu memiliki jumlah desa Mandiri tertinggi secara nasional sebanyak 4.019 desa, berdasarkan Keputusan Menteri Desa PDTT nomor 400 tahun 2024.

Untuk program pemberdayaan usaha desa 2025-2029, Khofifah menyebut Jatim memfokuskan sembilan aspek, di antaranya, BUMDesa Sigap, Jatim Fast, Klinik BUMDesa, Pendampingan Kewirausahaan Desa (Pandawa), Jatim Puspa Plus, Desa Berdaya, Sinando  Jatim Festa dan yang terakhir Pakai.

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga mengapresiasi inisiatif Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) yang telah berperan aktif dalam pengembangan BUMDesa di Jatim.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah, komunitas, dan dunia usaha sangat diperlukan dalam mewujudkan desa yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Melalui kerja sama yang solid dan komitmen yang kuat, BUMDesa dapat menjadi ujung tombak dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Ke depan, model pemberdayaan desa berbasis pangan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kemandirian ekonomi desa,” tandasnya.

“Kita optimis Jatim akan mampu menjadi New Centre Of Growth bagi daerah lainnya. Semoga Allah SWT meridhoi semua upaya baik kita dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jatim,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah secara langsung menyerahkan bantuan keuangan khusus dari Pemprov Jatim masing-masing sebesar Rp 100 juta rupiah kepada 10 Desa penerima program.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Budi Sarwoto menambahkan, program pemberdayaan BUMDesa merupakan salah satu fokus Pemprov Jatim dalam upaya peningkatan perekonomian desa.

Terdapat tiga kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program BUMDesa Sigapp yaitu mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Peran BUMDesa membangun cadangan pangan melalui rukun pangan BUMDesa.

Khusus MBG, saat ini sudah ada tujuh BUMDesa yang berkontribusi pada MBG. Yakni BUMDesma Plandaan Lestari LKD Kecamatan Plandaan Jombang, BUMDesma Lancar Abadi LKD Kecamatan Sumobito Jombang, BUMDesa Tambakrejo Kecamatan Jombang.

Lalu, BUMDesma Mulia Mandiri Kecamatan Tanjunganom, BUMDesa Ngunut Kecamatan Ngunut Tulungagung, BUMDesma Singosari LKD Kecamatan Malang dan BUMDesma Madu Mandiri LKD Kecamatan Songgon Banyuwangi.

Sedangkan terkait kerja sama, Budi menyebut sudah terjalin antara BUMDes dengan berbagai pihak. Kerja sama ini membawa kebermanfaatan bagi masyarakat desa itu sendiri.

“Kerja sama dengan PT HM Sampoerna KIP Foundation telah terjalin sejak tahun 2000 melalui pendampingan pembentukan zona KIP (Kreatif, Inovatif, Produktif) hingga tahun 2024 terdapat 39 lokasi zona KIP yang tersebar di 19 kabupaten,” paparnya.  (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.