BANGKALAN, PETISI.CO – Angin Puting beliung yang terjadi pada, Senin (18/10/2021) siang sekitar pukul 11.30 WIB tersebut memporak-porandakan beberapa rumah warga dan tempat usaha. Tercatat kerusakan di dua kelurahan yakni Kelurahan Pangeranan sebanyak 26 KK dan di Kelurahan Demangan tercatat 30 KK dengan atap asbes dan genting yang rusak parah. Sehingga total 56 KK yang mengalami kerusakan.
Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron di sela-sela kesibukannya meninjau korban puting beliung mengutarakan, sore ini meninjau masyarakat yang terkena dampak puting beliung. “Banyak rumah warga terutama bagian atap yang rusak dikarenakan dampak puting beliung ini,” tutur Bupati yang akrab disapa Ra Latif pada Rabu (20/10/2021) sore.
Ra Latif lantas melanjutkan, menurut informasi yang diterima, 56 kk terdampak puting beliung ini. “Kami memberikan bantuan berupa genting dan asbes yang insya Allah didroping sore ini ke masing-masing lokasi,” sambungnya.
“Yang pasti, harapan kami bisa meringankan sedikit beban mereka dan Mudahan-mudahan ini bermanfaat, harapan ke depan ini tidak ada musibah yang melanda di Kabupaten tercinta ini,“ pungkas Ra Latif.
Salah seorang warga Kelurahan Demangan yang atap rumahnya rusak total, Nurul Kurniadi mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah sekali, dengan bantuan ini bisa ketutup atap rumah kami. Bantuan ini sangat meringankan sekali bagi keluarga. Kami juga senang pak Bupati bisa datang kesini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris, AP, M.Si mengutarakan BPBD Kabupaten Bangkalan mengambil langkah-langkah untuk merespon kejadian puting beliung pada Senin (18/10/2021) kemarin.
“Sore ini kami, BPBD mengambil Langkah-langkah penanganan kepada 56 Kepala keluarga terdampak yang ada di dua kelurahan, Alhamdulillah penyerahan langsung oleh Bapak Bupati Bangkalan. Adapun jumlahnya sebanyak 6.250 genting dan 325 Asbes untuk warga terdampak. Sore ini langsung kita distribusikan supaya bisa dilakukan perbaikan-perbaikan di rumah-rumah terdampak,” tutur Ka Palaksa BPBD Kabupaten Bangkalan.
Rizal, sapaan akrabnya mengimbau, dengan kejadian ini, Bangkalan sudah masuk pancaroba dimana peralihan musim setiap tahun yang rutin terjadi itu cuaca extrem. Berdasarkan rilis BMKG potensi-potensi ini, musim pancaroba akan terjadi diperkirakan sampai akhir tahun.
“Jadi, hujan sesaat, deras, angin kencang yang bisa berdampak banjir, tanah longsor dan bisa puting beliung. Harapan kami, masyarakat tetap waspada, rajin mengikuti berita yang ada termasuk link dari BMKG ataupun di BPBD,” harapnya mengakhiri. (san)
