Bupati Bondowoso Kunjungi Kampung Kaligrafi

oleh -68 Dilihat
oleh
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin ketika berkunjung ke Kampung Kaligrafi

BONDOWOSO, PETISI.CO – Para seniman di Desa Penanggungan, RT 04/ RW 02, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, yang disebut-sebut Kampung Kaligrafi, dikunjungi oleh Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, Sabtu (9/3/2019). Kehadiran orang nomor satu di Bondowoso itu, tentunya memberikan angin segar bagi para seniman yang bergelut dalam seni kontemporer kampung tersebut. Sebab, selain mendapatkan dukungan secara moril, mereka juga memperoleh beberapa bantuan peralatan dari pemerintah daerah setempat, bertujuan untuk pengembangan  Kampung Kaligrafi itu.

Bupati Bondowoso, Salwa Arifin dan Kepala Diskoperindag Bondowoso, Sigit Purnomo saat berdialog

Dalam kunjungannya, Salwa  mengaku sangat apresiasi dengan adanya inovasi Kampung Kaligrafi oleh warga sekitar. Menurutnya, kampung ini menjadi satu-satunya spot wisata religi di Bondowoso. Oleh karena itulah, pihaknya siap mendukung pengembangan Kampung Kaligrafi di Desa Penanggungan tersebut.

“Di Desa ini satu-satunya Kampung Kaligrafi di Bondowoso. Sehingga pemerintah akan memberi pintu terhadap hal-hal peralatan yang dibutuhkan, untuk bisa dipenuhi oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag),” ujar Salwa.

Seraya juga berharap agar ke depan Kampung Kaligrafi ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya untuk mengembangkan potensinya. Tentu, ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ya kalau bisa memungkinkan Dana Desa (DD) bisa untuk membantu pengembangannya,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Diskoperindag Pemkab Bondowoso, Sigit Purnomo mengatakan bahwa pihaknya sangat mendorong dengan adanya UKM dan IKM seperti Kampung Kaligrafi ini. “Keberadaan UKM dan IKM seperti ini bisa menjadi rantai pemutus kemiskinan yang ada di Bondowoso. Jadi kita betul-betul ingin mensupport, agar visi dan misi pemerintahan saat tercapai, yaitu Bondowoso ini melesat, salah satunya penguatan kelembagaan UKM dan IKM,” katanya.

Sigit juga mengaku, bahwa pihaknya akan membantu peralatan untuk Kampung Kaligrafi sebagai upaya peningkatan produktivitas. Kemudian, selanjutnya Diskoperindag akan membantu pemasaran secara online. Sehigga para pelaku UKM di era milenial atau industri 4.0 juga memanfaatkan teknologi berjaring. Terlebih lagi, Diskoperindag telah bekerjasama dengan PT.Pos dan Bank Jatim wilayah setempat yang telah menghimpun warga online binaan sekitar 200 orang.

“Mereka yang terus didorong untuk turut memasarkan produk-produk IKM Bondowoso agar  lebih mempercepat jangkauan penetrasi pasar ke semua link,” tuturnya.

Hasil pantauan petisi.co, Kampung Kaligrafi di Desa tersebut, terlihat dengan lukisan ayat-ayat suci Al-Quran, tampak bervariasi. Mulai dari surat pendek, kalimat tauhid, hingga ayat yang agak panjang seperti ayat kursi. Karya seni kaligrafi juga dibentuk menjadi tiga dimensi, di berbagai sudut. Tempat di pintu masuk, telah dibentuk tulisan “Basmallah”.

Suasana religi pun tampak semakin terasa dengan adanya sebuah taman bunga kecil, yang dipagari dengan seni tulisan arab. Tampak pula tempat tongkrongan yang juga tak lepas dari pernak-pernik kaligrafi.

Sekedar diketahui, pemuda seniman itu, bernama Zubairi. Ia menyulap Desanya menjadi Kampung Kaligrafi yang menyajikan seni kontemporer. Menariknya lagi, pemuda tersebut memanfaatkan dari limbah bekas sebagai media Kaligrafi. Bahan yang digunakan seperti pelepah pohon pisang, kulit kacang tanah hingga kayu yang sudah dimakan rayap. (latif)