Bupati Peringati Hari Hak Untuk Tahu Sedunia dan Resmikan Website PPID Jember

oleh -63 Dilihat
oleh
Bupati Hendy memberikan sambutannya

JEMBER, PETISI.CO – Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Wakil Bupati, Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) beserta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jember, memperingati Hari Hak Untuk Tahu Sedunia (Right to Know Day), sekaligus meresmikan Website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Jember.

Hendy mengatakan, Hak untuk tahu informasi Sedunia, merupakan cikal-bakal terbentuknya wes wayahe Jember transparan (sudah saatnya Jember transparan).

“Hari hak tahu ini mengingatkan kita semua dan lebih semangat, bahwa abdi negara itu adalah sebagai pelayan masyarakat tentunya dengan adanya hari hak tahu ini mempertegas lagi bahwa keterbukaan itu wajib kita berikan kepada masyarakat,” tutur Hendy kepada sejumlah wartawan usai gelaran di Pendapa Wahyawibawagraha pada Selasa (28/9/2021).

Menurut Hendy, saat ini di Pemkab Jember masih banyak yang harus di benahi. Karena, di Jember saat ini masih menggunakan sistem yang konvensional.

“Tentunya kami harus segera mengejar ketertinggalan ini dengan cepat agar setiap pertanyaan apapun dari masyarakat atau dari siapapun itu segera terjawab,” tegasnya.

Mewujudkan tidak sederhana, lanjutnya, sebagai penanggung jawab, Hendy berharap seluruh OPD belajar salaing meningkatkan agar webset PPID Jember bisa di baca masyarakat Jember dan masyarakat luar.

“Kami atas nama pemerintah Jember mohon perhatian untuk mengaktifkan fungsi agar transparansi lebih baik. Pelayanan masyarakat merupakan bagian mutlak, dengan istilah kita ini pembantu masyarakat Jember,” imbuhnya.

Hendy juga menghimbau kepada masyarakat, dengan adanya kekurangan-kekurangan di kota Jember untuk langsung mengunjungi website tersebut.

“Jangan mengira-ngira atau memberikan satu berita yang belum yakin kebenarannya itu kami siap untuk ditanya langsung,” tukasnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) Jember, Bobby Arie Sandy, mengungkapkan, setiap tanggal 28 September, diperingati hari untuk tahu di 60 negara.

“Dideklarasikan di Bulgaria pada 2002, di Indonesia sendiri pada 2011, gagasan utamanya yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa mereka memiliki kebebasan untuk mendapatkan informasi,” kata Bobby sapaan akrabnya.

Bobby mengatakan, ini adalah momentum baik bagi badan publik untuk memberikan informasi, begitu pula untuk masyarakat supaya mengetahui informasi dari badan publik. “Dengan pemerintah terbuka akan terbangun kepercayaan dari publik,” ujarnya.

Bobby menjelaskan saat ini masyarakat secara luas dapat mengakes informasi kegiatan OPD baik yang berlangsung maupun sudah dilewati ataupun yang akan datang. (mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.