Bupati Trenggalek Berharap Relokasi Warga Terdampak Longsor Cepat Dilaksanakan

oleh -169 Dilihat
oleh
Bupati Nur Arifin (dua dari kanan) foto bersama gubernur Khofifah saat meninjau lahan relokasi warga terdampak longsor di Trenggalek

SURABAYA, PETISI.CO – Bupati Trenggalek, M Nur Arifin berharap relokasi warga yang terdampak bencana longsor di Desa Sumurup, Dusun Pule, Kecamatan Bendungan, Kab. Trenggalek, dilaksanakan dengan cepat. Sebanyak 53 Kepala Keluarga (KK) akan direlokasi di lahan perkebunan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

“Semoga relokasi ini bisa dilaksanakan dengan cepat. Sekarang ini, masih banyak warga yang tinggal di keluarganya masing-masing,” katanya kepada wartawan ketika ditemui di acara Pelatihan kepemimpinan dalam penanggulangan bencana di Kantor BPSDM Jatim, Rabu (2/11/2022).

Menurutnya, lahan relokasi warga korban longsor itu berada di atas tanah perkebunan milik Pemprov Jatim seluas 4.500 ha. Nantinya, lahan tersebut dihibahkan lewat pemerintah daerah (pemda) setempat. Lalu, pemda akan mensertifikatkan tanah itu ke masyarakat. “Sekitar 2.600, nanti kita pinjam untuk kandang komunal dan pertanian masyarakat,” ucapnya.

Lokasi relokasi yang dipilih tersebut, menurutnya, dimaksudkan agar warga yang direlokasi tidak terputus silaturahminya dengan warga ditempat tinggalnya dahulu. Sehingga, kita memilih lokasi yang dekat dengan lokasi saat ini tetapi yang lebih yang aman. “Karena itu, warga harus mau menempati lokasi barunya nanti,” tandasnya.

Pihaknya bersyukur dan berterimakasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang datang ke lokasi bencana langsung membawa solusi dan bisa disosialisasikan ke masyarakat. “Lokasi lama suatu saat bisa terjadi longsor lagi. Jadi, kalau turun hujan saya berharap masyarakat bisa lebih waspada,” tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah meninjau langsung dampak bencana longsor yang terjadi di Desa Sumurup, Dusun Pule, Kecamatan Bendungan, Kab. Trenggalek, Minggu (23/10/2022). Bersama Bupati Trenggalek M Nur Arifin dan Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, Khofifah meninjau dan bersapa dengan masyarakat yang berada di lokasi posko pengungsian hingga posko kesehatan yang berada di Rumah Kepala Dusun Pule.

Berdasarkan data yang ada, bencana longsor di Desa Sumurup yang terjadi pada 18 Oktober pada pukul 05.30 pagi lalu, berdampak pada 53 KK dengan total sekitar 127 warga. Sedangkan rumah warga yang terdampak sebanyak 4 rumah, dihuni oleh 5 KK dengan jumlah anggota keluarga 16 orang.

Usai peninjauan, Khofifah menyampaikan, bahwa pihaknya akan menyiapkan lahan milik Dinas Perkebunan Provinsi Jatim yang bisa digunakan untuk tempat relokasi permanen bagi masyarakat terdampak. Lahan tersebut, terletak di Desa Sumurup, Kec Bendungan Kab Trenggalek total luasnya mencapai 7.315m².

Dengan demikian, akan bisa memberikan hunian yang lebih aman dan terlindungi bagi masyarakat. Dimana, untuk pembangunan huniannya akan menggunakan anggaran BTT dengan nilai rumah senilai masing-masing Rp 50 juta.

“Nantinya akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor sekaligus kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut. Kami akan gunakan anggaran BTT sebagai dana pembangunan hunian dengan biaya tiap rumah senilai Rp 50 juta,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.