SURABAYA, PETISI.CO – Bendahara DPC Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Surabaya, Yuli Andriyani memiliki kans besar terpilih sebagai Ketua DPD FPPI Jatim. Calon yang maju dalam Musda FPPI Jatim di Surabaya, Sabtu (12/6/2021), hanya satu orang.
Nantinya, Yuli akan menggantikan Ramlah Abdullah sebagai Ketua DPD FPPI Jatim. Masa jabatan Ramlah sudah berakhir pada Oktober 2020 dan diperpanjang enam bulan.
“Calon yang maju memang hanya satu orang. Biarkan musda tetap berjalan demokratis,” kata Ketua Umum DPP FPPI, Marlinda Irwanti kepada wartawan di sela-sela Musda FPPI Jatim yang berlangsung di Hotel Mercure Grand Mirama.
Menurutnya, dalam musda ini akan ada laporan pertanggungjawaban dulu dari Ketua FPPI Jatim yang lama. Ada 13 suara dalam Musda, yakni dari DPP, DPD Jatim dan 11 DPC se-Jatim.
“Kami harapkan ketua terpilih Jatim nantinya bisa membentuk 38 DPC di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Kalau sekarang baru 11, berarti 27 DPC lagi harus dibentuk,” ujarnya didampingi Sekjen FPPI, Dyah Eko.
FPPI sendiri, lanjut Marlinda, berdiri sudah 11 tahun lamanya sejak 17 Agustus 2009 dan sudah ada di 34 provinsi, serta 200 DPC. FPPI adalah ormas yang lahir dari perempuan, berjuang untuk perempuan dan kepentingan perempuan.
“Kami ini lintas partai, lintas profesi, suku bangsa dan ras tidak kita bedakan. Yang penting punya keinginan dan visi misi sama, ada kesetaraan antara laki perempuan di seluruh bidang,” ujarnya.
Pihaknya minta perempuan jangan berhenti berkarya di masa pandemi Covid-19. FPPI terus berikan bantuan kepada DPC-DPC untuk Posyandu dan makanan sehat bagi Lansia. “Ini penting, sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi agar tidak ada stunting di Indonesia,” tandasnya.
FPPI juga telah bekerjasama dengan Satgas Covid-19 dan BNPB untuk sosialisasi protokol kesehatan serta vaksinasi. Karenanya, ibu-ibu harus jadi garda terdepan menopang ekonomi keluarga. Industri rumah tangga harus berdaya.
“Ini penting bagi mereka yang kepala keluarganya terkena PHK di masa pandemi. FPPI Jatim harus melakukan pendampingan perempuan untuk penguatan ekonomi keluarganya di masa pandemi ini. Kita tidak tahu Covid-19 kapan berakhir,” jelasnya. (bm)
