Cari Madu di Hutan, Warga Ponorogo Menemukan Mayat Perempuan

oleh -105 Dilihat
oleh
Petugas mengevakuasi korban.

PONOROGO, PETISI.CO – Warga Kecamatan Bungkal digemparkan dengan penemuan mayat di Gunung Puthuk Jaten yang masuk wilayah Desa Belang Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo, Selasa (2/7/2018).

Mayat yang sudah tidak bisa dikenali identitasnya itu pertama kali ditemukan warga yang sedang mencari sarang tawon untuk diambil madunya.

Penemuan mayat jenis kelamin perempuan dengan kondisi sudah membusuk dan tidak bisa dikenali bentuk wajahnya tersebut pertama kali ditemukan oleh Suratno (39), warga Dukuh Jaten Puthuk RT 02 RW 02 Desa Belang Kecamatan Bungkal Ponorogo.

Sudah seperti biasanya, Suratno setiap hari pergi ke hutan mencari sarang tawon untuk diambil madunya. Dan saat tiba di hutan pada Selasa sekira pukul 16.30 WIB, ia melintas di area  kawasan perhutani Bungkal dan saat ia mencari lubang sarang tawon di bawah batu, ia mencium bau busuk, ternyata didekat kakinya ada mayat.

“Tadi sekira pukul 16.30 saya  cari tawon untuk saya ambil madunya dan saat ngintip lubang di dekat batu dan tonggak kayu, saya menciim bau ternyata didekat kaki saya tergeletak mayat yang sudah membusuk, langsung saja saya pulang dan lapor ke Pak RT,” kata Sunarto kepada wartawan.

Sementara, Kapolsek Bungkal AKP. Joko Suseno yang petang itu memimpin olah TKP bersama tim inafis Polres dan tim medis Puskesmas Bungkal, dikonfirmasi di lokasi penemuan mayat, pihaknya mengaku belum bisa memastikan secara detail. Karena kondisi mayat sudah membusuk dan sudah tidak bisa dikenali wajahnya.

Apalagi tidak ditemukan tanda identitas di sekitar temuan mayat. “Kalau jenis kelamin mayat perempuan dari rambut dan pakaian yang dikenakannnya, rambut panjang, badan kurus, pakai baju dan rok warna biru kedua bola matanya sudah tidak ada karena proses pembusukan, mayat di jari kanan kiti kenakan cincin,” katanya.

Dengan temuan mayat tanpa identitas dan sudah membusuk tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dan akan menginfornasikan ke wilayah desa sekitar.

Dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda yang mengarah penganiayaan, hanya saja memang mayat belum diberaihkan, nanti setelah divisum di RSUD akan kelihatan semuanya.

“Kalau dugaan sementara mayat meninggal sebelumnya diawali ia kepleset dari atas, karena ada tanda rerumputan di atasnya roboh bekas orang kepleset, jadi mungkin capek atau lapar ketika jatuh langsung meninggal tak tertolong, ini mayat kami kirim ke kamar jenazah RSUD untuk divisum sembari kami akan informasikan ke desa -desa wilayah hukumnya, dan bila ada yang merasa kehilangan keluarga agar menghubungi Mapolsek Bungkal,” pungkasnya

Hari, tim medis dari Puskesmas Bungkal menjelaskan, kalau mayat diperkirakan meninggal kurang lebih sudah seminggu lalu.

“Mayat perempuan dengan perkiraan usia 40 – 50 tahun ini kami duga meninggal karena kepleset dan kami perkirakan meninggal seminggu lalu, untuk lebih jelas nanti melihat visumnya,” pungkas Hari.(mal)

No More Posts Available.

No more pages to load.