Chamber dan Tunnel Sterilization Sambangi Rumah Dinas Walikota Risma

oleh -50 Dilihat
oleh
Tri Rismaharini mendengarkan penjelesan cara kerja Chamber dam Tunnel Sterilization dari Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arif Sardjono (kanan, berbaju coklat)

SURABAYA, PETISI.CO – Institute Teknologi (IT) Telkom Surabaya menyerahkan chamber (bilik) dan tunnel (terowongan) sterilization kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Kediaman Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Kota Surabaya.

Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arif Sardjono mengatakan, ide pembuatan chamber dan tunnel tersebut berasal dari Wali Kota Risma guna mencegah penyebaran Virus Corona di Kota Surabaya.

“Bu Risma mengungkapkan keinginanannya pada hari Selasa kemarin. Terus saya Berdiskusi dengan stafnya beliau dan akhirnya ini alatnya,” kata Tri Arif Sarjono, ketika diwawancarai awak media, Sabtu (21/3/2020).

Arif mengungkapkan, dua alat memang sengaja dibuat dua model yang berbeda (chamber dan tunnel) pada cara kerjanya.

“Untuk chamber itu disinfektannya diputar untuk berubah jadi uap, kemudian diarahkan ke ruangannya. Sedangkan yang Tunnel cairannya itu disedot ya, lalu diarahkan ke ruangannya,” jelasnya.

Menurutnya, kedua tipe tersebut merupakan model dasar dari kedua alat sterilisasi tersebut. Sehingga ia bersama pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk memunculkan variasi bentuk yang lain.

“Saya kira akan banyak muncul banyak tipe, karena ini masih sangat mendasar,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut salah satu tim ahli pembuatan kedua alat tersebut, Hamzah Ulinuha Mustakim mengatakan, kedua alat tersebut memiliki sistem kerja yang berbeda dalam penggunaannya.

“Yang kamar (chamber) ini dia untuk efisiensi dan meningkatkan efektifitas ketika orang ada orang yang ingin mensterilkan tubuhnya dengqn cara statis (tidak bergerak). Sedangkan untuk tunnelnya digunakan pada orang yang mobile,” terangnya.

Hamzah menegaskan, selama selama pengerjaan kedua alat ini. Ia bersama timnya mengalami kesulitan pada tahan eksperimennya.

“Jadi, kemarin kita cari komponen-komponennya yang pas dengan kebutuahan, terus cari penguap yang gede (besar) dan semprotannya yang kecil,” pungkasnya.

Nanti kedua alat tersebut alam ditempatkan di tempat-tempat umum yang ada di Kota Surabaya, rencananya pihak Pemkot akan menambah keberadaan alat tersebut.(nan)