Dampak Covid-19, Dunia Perhotelan di Jember Lesu

oleh -97 Dilihat
oleh
Tegoeh Soeprajitno Ketua PHRI dan Andra GM Hotel Meotel Jember.

JEMBER, PETISI.CO – Mewabahnya virus covid-19 (Corona) di dunia telah berpengaruh terhadap dunia perhotelan, khususnya di Kabupaten Jember. Lesunya tingkat hunian maupun kegiatan di perhotelan berdampak pada tenaga kerja.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember, Tegoeh Suprayitno menyatakan adanya wabah virus covid-19 (corona) di perhotelan dan restoran Jember sangat berpengaruh sekali.

“Banyak event yang dikancel, termasuk acara pertemuan, membuat hotel di Jember semakin sepi dan kami merasakannya akhir-akhir ini,” tuturnya.

Sementara ini banyak pihak hotel yang mengambil langkah menekan pengeluaran, seperti listrik, gaji pegawai dan biaya rutin lainnya.

“Saya rasa, ini bukan terjadi di perhotelan saja, begitu juga pada pengusaha lainnya,” ujarnya.

Lebih jauh Tegoeh menerangkan, untuk hunian saat ini sekitar 10 hingga 30 persen dari jumlah kamar yang ada. Dirinya sangat cemas, dampak ini bukan hanya satu bulan dua bulan, tetapi bisa sampai setelah lebaran.

“Jika sampai berkelanjutan, bisa terjadi PHK. Namun informasi yang saya dapat, ini sampai akhir bulan Maret. Semoga saja tidak terjadi PHK,” ucapnya.

Tegoeh sendiri menyatakan kasus ini seperti bola salju, yang belum bisa diketahui. Ia berharap akibat virus tidak menimbulkan korban jiwa dan segera terselesaikan.

Hal yang sama disampaikan General Manager Hotel Meotel Jember, Helman Dedy Choandra saat ditemui beberapa wartawan, Sabtu (21/3/2020).

Adanya wabah covid-19 khususnya di bulan Maret 2020 mengalami penurunan hingga 30%.

“Untuk mencapai hunian ( okupansi) 30% sangatlah sulit , banyak pertimbangan dari tamu untuk menginap di hotel,” ungkapnya.

Pihak Hotel Meotel  telah menyiapkan segala anjuran dari Pemerintah kabupaten Jember antara anjuran perilaku hidup sehat, pembersihan area, penyemprotan  dan sebagainya guna antisipasi penyebaran virus covid-19. (eva)