Desa Grujugan Kidul Dinyatakan sebagai Desa ODF

oleh -94 Dilihat
oleh
Pemdes Grujugan Kidul bersama sejumlah perwakilan dari Dinkes dan Bappeda, puskesmas dan polsek serta koramil saat deklarasi Desa ODF.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Kegiatan verifikasi Open Devication Free (ODF) atau Bebas Buang Air Sembarangan (BBABS) kembali dilaksanakan oleh Pemkab Bondowoso, melalui Dinas Kesehatan.

Kegiatan verifikasi dilaksanakan di Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan dengan dihadiri Kepala Puskesmas Grujugan dr Setio Kusworo beserta stafnya, Kapolsek Grujugan Iptu Iswahyudi, Danramil Grujugan Aliyil Abrol dan  sejumlah petugas dari Dinkes dan DLHP.

Hasil verifikasi yang dilaksanakan di Desa Grujugan Kidul, ditemukan 11 dusun, mayoritas menggunakan Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS).

Mewakili dari tim penilaian, Titit Pramiasih, Kasi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Bondowoso,  menyatakan, bahwa Desa Grujugan Kidul menjadi desa ODF.

“Hasil verifikasi, 11 Dusun Desa Grujugan Kidul mayoritas menggunakan JSSP atau SBABS. Dan Desa Grujugan Kidul dinyatakan Desa ODF,” ujarnya.

Menurutnya, program ODF atau SBABS merupakan program dari pemerintah pusat bertujuan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.

“Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah punya target SBABS. Dimana tahun 2021 seluruh desa di Kabupaten Bondowoso harus bebas ODF,” katanya.

Seraya menambahkan, kebiasaan BABS berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat. Bahkan kebiasaan itu memicu munculnya penyakit menular yang menyerangnya saluran pencernaan.

“Untuk mengatasinya hal ini, sejumlah kendala mewarnai upaya pemerintah dalam sosialisasi bebas BABS,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Grujugan Kidul, M. Namawi Siddiq mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah membantu suksesnya program ODF dan SBABS.

Suksesnya program ODF dan SBABS ini, kata dia, karena Pemdes dan Kelompok Masyarakat Sanitasi Aktif (Kera Sakti), sejak bulan Januari 2019 lalu gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat, mulai dari SD, SMP/MTS dan MA serta ke pesantren-pesantren di Desa Grujugan Kidul.

“Dengan gencarnya sosialisasi tersebut, sehingga masyarakat ikut serta dalam berdaya dan melakukan praktik hidup bersih dan sehat,” tuturnya, Selasa (3/12/2019).

Tak hanya itu saja yang dijelaskan Kades Grujugan Kidul itu, bahwa pihaknya juga mengungkapkan terima kasih kepada Dinkes Pemkab Bondowoso yang telah memberikan bantuan jamban kepada 68 KK.

“Dengan adanya bantuan jamban ini semoga tahun berikutnya di Desa Grujugan Kidul tambah baik. Kemudian Pemdes berkomitmen melalu Kelompok Kera Sakti akan selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.