Diduga dari Kandang Ayam, Warga Kalidawir Keluhkan Lalat

oleh -114 Dilihat
oleh
Warga mengadu ke kantor desa setempat.

Aktivitas Peternak Berhenti Sementara Sambil Menunggu Izin

TULUNGAGUNG, PETISI.COBau tak sedap dan munculnya banyak lalat diduga disebabkan dari aroma kandang ayam potong (pedaging) yang berlokasi sekitar pasar wilayah Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir.

Warga Desa Tanjung, Nurhasim (50) sekaligus pemilik warung makanan dan minuman utara pasar tersebut mengeluhkan bahwa warungnya terdampak dari bau kandang ayam yang tiap harinya pun tak luput dari serbuan lalat.

“Sejak adanya kandang ayam, empat bulan terakhir jumlah lalat ini yang paling parah sudah seminggu terakhir ini jumlahnya paling besar,” keluhnya, Selasa (21/1/2020).

Ribuan lalat diresahkan warga.

Hal itu, lanjut Nurhasim, menimbulkan keresahan warga yang tinggal di sekitar peternakan ayam yang menimbulkan lalat yang cukup banyak.

“Biasanya musim buah juga ada lalat dari buah buah yang busuk yang dibuang di tempat sampah tapi itu musiman dan cepat dibersihkan. Namun saat ini tidak musim buah, lalat-lalat masih begitu banyak,” tambahnya.

Ditanya soal keluhan warga lain yang mengeluh, ia menyampaikan bahwa ada warga 2 desa yang dekat dengan lokasi kandang ayam.

“Semua warga pasar lingkungan pasar, warga Tanjung dan warga Tunggangri ya warga dua desa,” ucapnya.

Dia mengungkapkan lalat-lalat yang tiap hari menyerbu warung membuat omzetnya turun lantaran etalase tempat menyajikan makanan dipenuhi lalat.

Kandang ayam yang diduga penyebab munculnya lalat.

“Otomatis, saya empat hari ini gak berani jualan karena di etalase penuh lalat,” ungkap Hasyim penjual nasi campur.

Pantauan petisi.co  tampak warga masyarakat yang terdampak tersebut berkumpul di balai desa guna dilakukan mediasi.

Menanggapi hal keluhan warga, Kepala Desa (Kades) Tunggangri, Sri Laylatin mengatakan bahwa antara pemilik usaha ayam dan warga yang mungkin terdampak dari keberadaan kandang ayam agar bisa musyawarah dengan baik.

“Semua sudah dikumpulkan di balai desa dari peternak itu saya suruh rembukan (musyawarah) secara kekeluargaan agar baiknya gimana sudah saya kumpulkan di balai desa,” ucapnya saat di balai desa.

Dari mediasi di balai desa tersebut, Kades menyampaikan bahwa pemilik usaha ternak ayam untuk sementara berhenti aktivitas.

“Hasilnya sementara yang peternak libur sambil nunggu proses izin,” ujar Kades singkat. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.