Dinilai Terlambat, Begini Penjelasan Pemkot Surabaya Terkait Wabah Covid-19 di Sampoerna

oleh -120 Dilihat
oleh
Konfrensi Pers yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya kasus Covid-19 di Sampoerna.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya membantah keterlambatan penanganan Covid-19 di PT HM Sampoerna Tbk Surabaya yang mengakibatkan 2 orang karyawan di sana meninggal dunia.

Menurut Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser pihaknya telah memanggil pihak terkait untuk melakukan rapid test kepada seluruh karyawan di perusahaan rokok tersebut.

“Pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan. Tanggal 9 April 2020 pasien dirujuk di rumah sakit dan tanggal 13 April dilakukan pemeriksaan tes swab di rumah sakit yang berbeda. Begitu kita ketahui, tanggal 16 April Dinkes memanggil perusahaan Sampoerna,” ungkap Fikser saat Jumpa Pers di ruang Sekretaris Daerah, Balai Kota Surabaya, Sabtu (02/05/2020).

Lanjutnya, sejak adanya temuan itu Pemkot Surabaya sendiri sudah mulai melakukan tracing dengan penyelidikan epidmologi di setiap rumah sakit. “Jadi kami yang memanggil, bukan perusahaan yang melapor. Kita yang menemukan, monggoh bisa tanya ke Sampoerna,” jelasnya.

Fikser menerangkan, jika pada tanggal 27 April 2020, pihaknya juga meminta kepada perusahaan untuk melakukan penutupan sementara. Selain itu pihaknya juga meminta data nama karyawan kepada yang bersangkutan (PT Sampoerna) untuk dilakukan tracing kembali.

“Datanya kita minta by name by address. Hal itu kami lakukan agar bisa tracing kembali dan memberikan intervensi,” terangnya.

Ditemui di tempat yang sama, Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, saat melakukan pertemuan dengan pihak PT HM Sampoerna, ia langsung meminta perusahaan agar melakukan rapid test, sekaligus melakukan isolasi mandiri kepada karyawan disana yang berjumlah sekitar 506 orang. “Begitu tahu seseorang sakit, langsung kita cari siapa ODP dan PDPnya,” kata Feni, sapaan akrabnya.

Dari 506 karyawan yang telah melakukan rapid test, terdapat 123 karyawan yang positif Covid-19. Tak sampai di situ saja, PT HM Sampoerna juga melakukan test swab pada Jumat (1/5/2020).

Test lanjutan itu dibagi dalam dua gelombang, pada gelombang pertama dengan kuota 48 karyawan. Dari 48 itu terdapat 30 karyawan yang dinyatakan positif.

“Kami meminta kepada Sampoerna untuk melakukan isolasi terhadap karyawannya di salah satu hotel, sehingga tidak menular dengan yang lain,” terangnya.

Pemkot Surabaya melalui puskesmas akan intens melakukan pemantauan terhadap pekembangan kondisi pasien yang sedang menjalankan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing atau yang ada di hotel, sekaligus memberi intervensi.

“Tidak benar kalau ada keterlambatan penangan Covid-19 dari kami (Pemkot Surabaya). Kami juga mencarikan tempat tidur mereka yang positif dan sudah dapat seratu untuk karyawan Sampoerna. Terus memantau sekitar 200 orang keluarga yang bersangkutan,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.