Direktur Basket Pasifik Diduga Aniaya Anaknya

oleh -80 Dilihat
oleh
Chrisney didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait

SURABAYA, PETISI.CO – Dampak dari cekcok rumah tangga antara Direktur club Basket Pasifik, Caesar Irsan Pribadi Susanto dengan istrinya Chrisney Yuan Wang menghasilkan laporan baru.

Kali ini laporan dilakukan oleh pihak Chrisney dengan nomor laporan LP/B/26.01/1/2002/SPKT/Poldajawatimur tentang Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur, Kamis (13/1/22)

Saat ditemui, Chrisney yang didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyatakan jika laporan tersebut lantaran perbuatan suaminya yang sudah keterlaluan.

“Sampai saat ini anaknya masih ketakutan, dan masih trauma,” ujar Chrisney.

Chrisney menambahkan, jika sampai saat ini ketiga anaknya masih belum mau menerima ayahnya. Hal ini lantaran rasa trauma yang dialami oleh ketiganya setelah mendapat perlakuan kasar dari sang ayah.

“Masih belum siap kalau harus menerima papanya. Anaknya sendiri yang ngomong, masih ketakutan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan jika sebelumnya ia menyarankan Chrisney untuk segera melapor atas kasus yang menimpa anaknya.

“Saya menyarankan untuk melakukan laporan. Tapi karena harus menghadirkan anak sebagai korban jadi baru bisa hari ini,” jelasnya.

Tambah Arist, laporan itu ia sarankan atas dasar penamparan oleh suami Chrisney kepada anak tertua yang berusia 13 tahun.

“Anak yang paling besar yang umur 13 sempat ditampar, itu bagi kami sudah merupakan kekerasan dalam rumah tangga. Tadi sudah dibawa anaknya, dan sudah divisum sebagai bukti petunjuk awal,” bebernya

Dirinya pun berharap dalam 15 hari ke depan kasus tersebut sudah dilimpahkan ke kejaksaan.

Di lain pihak, Filipus Goenawan, pengacara Irsan Pribadi mengatakan, semua orang punya hak melapor. Termasuk istrinya Chrisney.

“Kalau ada cukup bukti, silahkan melapor, itu hak semua warga negara,” kata Filipus.

Filipus berharap, demi anak, pihak Chrisney masih mau membuka pintu hati untuk Irsan.

“Sebagai manusia saya tidak tega, ini demi kesehatan mental anak-anak dengan dugaan penganiayaan. Irsan kemudian membalasnya dengan laporan dugaan pencurian,” pungkasnya. (rif)

No More Posts Available.

No more pages to load.