SURABAYA, PETISI.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya telah mengumumkan langkah inovatif dalam men-digitalisasi sistem parkir. Hal tersebut diimplementasikan dengan pembayaran parkir non-tunai atau QRIS, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan dampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya.
Dari data yang dirilis oleh Dishub Surabaya, tercatat bahwa ada 5 titik parkir Tepi Jalan Umum (TJU) di kota ini yang telah beralih ke pembayaran non-tunai. Jeane Mariane Taroreh, Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga keamanan proses pembayaran parkir.
“Parkir TJU di data eksisting kami 1.370an titik. Harapannya (seluruhnya) bisa dilaksanakan dengan digitalisasi, dengan QRIS,” tutur Jeane.
Selain Tepi Jalan Umum, sistem pembayaran QRIS sebelumnya telah diterapkan Dishub Surabaya pada beberapa lokasi Parkir Tempat Khusus (PTK). Di antaranya, Parkir Gedung Balai Pemuda, Parkir Gedung Genteng Kali, Parkir Gedung Kertajaya, Parkir Gedung UPTSA Siola, Park and Ride Mayjend Sungkono dan Parkir UPTSA Menur.
“Jadi pengguna cukup melakukan pemindaian barcode dan melakukan pembayaran melalui aplikasi yang diinginkan,” ungkap Jeane.
“Pendigitalan parkir ini tidak hanya mempercepat proses pembayaran, tetapi juga memberikan keamanan yang lebih baik bagi pengguna jasa parkir,” tambahnya.
Selain itu, Dishub Surabaya merencanakan pengenalan metode parkir berlangganan dan voucher sebagai upaya untuk mengoptimalkan PAD Surabaya melalui retribusi parkir.
“Ini akan memberikan alternatif yang lebih fleksibel bagi pengguna, dan kami bisa memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap jumlah pendapatan,” ujarnya.
Kendati ia mengakui bahwa pembayaran parkir non-tunai datang bersama tantangan, langkah-langkah persiapan telah diambil sejak beberapa bulan lalu.
“Surabaya siap menuju era pembayaran parkir non-tunai,” kata Jeane. (dvd)
